Chapter 2 | Breakfast

18.1K 961 11
                                    

~Boss Bitch~

Doja Cat

.

.

.

'Kau tahu? Aku memang memiliki perasaan yang gampang tersentuh. Aku tidak akan terima bila seseorang mengataiku!'
_______________

Saat keluar dari kamar Sean, perut Auristela sudah merasa sangat lapar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat keluar dari kamar Sean, perut Auristela sudah merasa sangat lapar. Beruntungnya ada seorang pelayan yang langsung menyeruhnya ke meja makan untuk sarapan bersama Sean. Dengan santai Auristela berjalan menuju meja makan dengan memakai kemeja yang terlihat kebesaran di tubuhnya dan juga celana boxer pendek.

Setelah sampai, Auristela langsung menarik kursi di samping Sean. Sialnya kursinya diambil alih oleh wanita pirang yang bernama Athena atau siapa itu namanya ia agak lupa. Namun sepertinya wanita itu memang bernama Athena.

Tidak ingin mempersalahkannya, Auristela pun berpindah duduk ke sebelah pria bernama Albert kalau tidak salah. Sekarang si pirang itu duduk di tempat yang seharusnya ia tempati tadi. Anggap saja ia bertukar tempat.

"Siapa nama mu?" tanya Albert ramah.

Auristela menatap bingung Albert. Jarinya menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan kalau Albert bertanya padanya.

"Iya kau, memangnya siapa lagi?"

"Auristela." Tangannya langsung menjabat tangan Albert. Albert sedikit terkejut dengan perbuatan yang dilakukan Alenta. Jarang sekali species seperti Auristela ini. Auristela terlalu ramah untuk dunia ini.

"Wow, sepertinya kau sangat ramah ya," kekeh Albert.

Auristela tersenyum. Astaga! Albert merasa seperti sedang melihat seorang malaikat yang sedang tersenyum. Auristela memiliki senyum killer. Senyum wanita itu benar-benar mematikan. Tapi senyum Athena masih menjadi favorite-nya.

"Maaf mengganggu sarapan Anda tuan. Saya hanya ingin memberikan pesanan Anda." Seorang pelayan tiba-tiba datang dengan membawa tote bag hitam.

"Berikan pada wanita itu," titah Sean, telunjuknya menunjuk Auristela.

"Ini nyonya." Pelayan itu memberikan tote bag hitam yang di pegenagnya pada Auristela.

"Terima kasih."

Setelah kepergian pelayan, mereka semua-Sean, Auristela, Albert, dan Athena langsung memakan sarapannya tanpa adanya perbincangan. Saat sarapan sudah selesai, Sean dan Albert pergi ke ruang kerja. Menyisakan Auristela dan Athena.

Auristela sedikit bingung dengan tatapan wanita pirang yang berada tepat di depannya. Pasalnya tatapan benci dan tidak suka yang wanita pirang itu berikan membuat Auristela tidak nyaman. Pirang aneh!

Arco Iris | TAMATWhere stories live. Discover now