Chapter 40 | Mulai Membuka Hati?

3.5K 151 0
                                    

~Falling Like The Stars~

James Arthur

.

.

.

'Merelakan yang sudah pergi. Menjaga yang masih bertahan. Lalu menerima dan menyambut yang datang.'

_______________

_______________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jari-jari tangan Sean meraba luka di leher bagian belakangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jari-jari tangan Sean meraba luka di leher bagian belakangnya. Memang ada luka goretan yang membekas lumayan besar dan pekat. Sebenarnya luka goretan itu tidak baru. Itu luka yang diberi Katy saat Sean menaklukan The Reaper. Namun entah kenapa lama sekali hilangnya. Mungkin karena efek luka yang terlalu dalam. Memang dasar wanita keparat!

"Luka lama. Namun entah kenapa sulit hilang," jawab Sean atas pertanyaan Auristela. Tangan Auristela memegang luka yang ada di leher Sean. Terkejut, Sean langsung menghempaskan tangan Auristela dari lehernya.

"Masih terasa sakit?" tanya Auristela khawatir jikalau tangannya menyakiti luka Sean. "Tidak." Auristela langsung menghembuskan napasnya lega. Ternyata ia tidak menyakiti atau menambah rasa sakit pada luka Sean. Syukurlah.

"Mungkin lukamu harus diobati agar cepat sembuh."

"Tidak usah. Aku sudah sembuh," ketus Sean.

"Nyatanya yang kau kira sembuh itu belum sepenuhnya sembuh atau malah memang belum sembuh. Bahkan bisa semakin parah!" Lagi. Mata tajam Sean menatap kembali mata berwarna biru tenang itu. "Apa arti dari kata sembuh?" Ucapan Sean tadi bukan sebuah lelucon. Auristela bisa merasakan kalau Sean benar-benar mempertanyakan kata 'sembuh'.

"Apa kesembuhan harus menanggung waktu bertahun tahun lamanya? Bagaimana jika masih terasa? Apa memang kesembuhan tidak akan datang, dan pada akhirnya membuat mati rasa?" Ucapan Sean membuat Auristela kembali terdiam. Auristela bisa merasakan apa yang dimaksud Sean. Dadanya menjadi sesak saat mendengar suara serak pria itu.

Arco Iris | TAMATWhere stories live. Discover now