Chapter 19 | Akan Rindu?

6.2K 322 18
                                    

~Miss You~

Louis Tomlinson

.

.

.

'Perbuatan Baik Kita Tidak Akan Diingat. Hanya Perbuatan Buruk Yang Selalu Mereka Ingat Tentang Kita.' 

________________

11:00 PM

11:00 PM

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Sepi. Mansion—nya terasa sepi. Biasanya saat Sean kembali selalu ada mata biru yang menatapnya. Setiap sarapan pasti selalu ada pembicaraan yang aneh. Auristela mampu memusatkan dunianya terfokus hanya pada wanita itu. Bagai mesin waktu, Auristela juga membuat dirinya mengingat kejadian masa lalu. Kepahitan. Namun wanita itu juga bisa memancarkan warnanya bagai pelangi, dan menyembuhkannya.

Seakan akan, Auristela adalah paket kumpelit untuknya. Wanita itu bisa menyakitkan untuknya, dan juga bisa menyembuhkannya. Wanita itu bisa membuatnya bahagia, namun seketika bisa membuatnya kebingungan. Auristela berhasil mengobrak abrikan dirinya dan hidupnya.

Apa ini bentuk dari kerinduannya? Atau hanya menyayangi kejadian tadi? Entahlah, Sean tidak mengerti terhadap apa yang ia rasakan sekarang. Tapi yang pasti, ia seperti merasa kosong dan hampa. Sean tidak tahu apa yang harus ia lakukan terhadap dirinya.

Apa dampak kehadiran Auristela begitu besar untuk Sean, hingga kepergiannya bisa membuat Sean kebingungan. Kebingungan tanpa adanya Auristela.

Ini gila! Semua yang Sean rasakan terhadap Auristela itu gila!

Lama terlarut dalam pikirannya, Sean memutuskan untuk pergi meninggalkan mansion yang ia tempati sekarang. Mungkin mansion yang ia tempati sekarang ini akan kosong dalam waktu yang lama atau mungkin untuk selamanya. Tidak akan ada yang menempatinya.

Para pelayan juga sudah Sean pindahkan bekerja ke suatu tempat. Yang pastinya tempat yang akan ia tinggali. Seperti yang ia bilang tadi, sepi. Dikarenakan mansion—nya sudah tidak ada siapa siapa lagi kecuali dirinya. Namun tempat barunya bukan berada di kota ini. Bukan di kota New York. Yang berarti ia akan jauh dari Auristela.

Sean berjalan keluar sembari membawa satu koper berukuran sedang. Saat ia keluar dari kamarnya, matanya menatap kamar yang sempat di tempati Auristela. Sean berjalan menuju kamar itu. Sean langsung membuka pintu kamar Auristela. Terlihat rapih dan bersih. Kamar bernuansa putih dan biru itu terlihat tenang.       

       

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Arco Iris | TAMATOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz