Chapter 35 | Just The Way You Are

3.2K 149 1
                                    

~Scars To Your Beautiful~

Alessia Cara

.

.

.

'Cantik itu relative, bagitupun kebaikan dan juga kemenarikan. Apa kau masih menganggap ku anggun jika aku bisa membunuh seseorang? Dan tidak mungkin jika kita disukai banyak orang. Pasti ada saja yang tidak suka dengan kita. Aku, kau, dan semua orang punya kelebihan dan kekurangannya masing masing.'
______________

Auristela sedang sibuk mengemasi pakaiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Auristela sedang sibuk mengemasi pakaiannya. Satu koper berwarna merah dengan ukuran sedang sudah siap menampung keperluaan-keperluaan Auristela. Dia akan pergi bersenang senang bersama Athena dan mungkin dengan Valeska juga. Kali ini liburanya akan terasa sangat panjang. Auristela jamin itu!

"Kau semangat sekali Bella." Dover melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Auristela. "Tentu saja," balas Auristela senang. "Oh ya, mungkin aku tidak akan latihan dengan rutin. Aku benar-benar minta maaf. Karena aku ingin me—" Dover mengangkat tangannya memperintahkan agar Auristela berhenti bicara. Kepalanya menggeleng geleng pelan melihat Auristela. "Iya baiklah. Aku mengerti. Tapi saat kau kembali ke rumah ini, kau harus berlatih dengan keras. Sangat keras!" Auristela tertawa keras mendengar ucapan Dover. Ia menanggapi ucapan tersebut hanya sebagai candaan biasa.

Auristela melemparkan pakaian yang ada di tangannya entah kemana. Auristela berjalan menghampiri Dover dan memeluk pria itu erat. "Tidak sabar dengan latihan kerasnya," ledek Auristela. Dover terkekeh geli saat mendengar ledekan dari putrinya.

"Kalian berpelukan tanpa mengajak aku? Jahat sekali!" ucap Angela sambil berdecak pinggang. "Kemari Mom!" ajak Auristela. Angela berjalan menghampiri Auristela dan Dover, lalu lengan Auristela langsung merangkul tubuh Angela dan memeluknya.

"Baiklah sudah cukup. Ini sudah waktunya sarapan!" ucap Angela, lalu menarik diri dari pelukan.

Ketiganya turun ke lantai bawah secara bersamaan. Mereka bertiga menikmati menu sarapan. Tidak ada yang membuka pembicaraan. Auristela maupun kedua orang tuanya sibuk memakan dan menikmati makanan masing-masing. Hingga setelah beberapa menit kemudian, Dover angkat bicara.

"Kau ingin aku an—"

"Temanku akan datang seben—, itu dia suara mobilnya! Aku pergi dulu." Auristela berjalan menghampiri Dover dan Angela. Tubuhnya memeluk erat kedua orang tuanya. "Hati-hati!" Auristela menganggukan kepala kala mendengar suara peringatan dari ibunya—Angela.

"Hai Auristela!" sapa Athena saat melihat Auristela keluar dari pintu rumah. Athena juga mengbai abaikan tangannya menyapa ramah Angela dan juga Dover. Angela membalas sapaan dari Athena dengan memberikan senyum hangat pada wanita itu.

Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang