Chapter 52 | Malam Yang Hangat

4.4K 127 0
                                    

~Better Than Words~

One Direction

.

.

.

'Cukup senyumanmu untuk diriku saja. Cukup aku yang terjatuh dalam senyummu.'
_________________

Valeska melotot tidak percaya dengan artikel yang muncul di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Valeska melotot tidak percaya dengan artikel yang muncul di ponselnya. Yang membuatnya salah fokus adalah nama dari pria yang akan menjadi tunangan Athena. Sean Fiennes Kennard. Valeska menggelengkan kepalanya. Tidak. Mungkin nama depan dan tengahnya saja yang sama. Seannya tidak memiliki nama Kennard.

"Hallo Athena. Aku melihat sebuah artikel yang menyatakan kau akan segera bertunangan. Apa itu benar? Kenapa kau tidak memberi tahuku?!"

'Aish! Maafkan aku Vale. Ini memang sangat mendadak.'

"Tidak masalah. Tanggal berapa kau akan bertunangan?"

'Secepatnya. Kau tung—apa apaan ini! Kembalikan ponselku!'

Tut, tut, tut.

"Athena? Kau masih di sana? Athena!"

Valeska mengutak atik ponselnya agar bisa terhubung kembali dengan Athena. Namun sayangnya tidak bisa. "Athena baik-baik saja?" tanya Valeska pada dirinya sendiri.

Di lain tempat, Sean tersenyum sinis saat berhasil merampas ponsel Athena. Ponsel Athena langsung Sean matikan. "Kau gila?! Kenapa ada namaku dalam artikel itu?" tanya Sean dingin. Mereka—Sean, Auristela, Albert, dan Athena kembali menjadi pusat perhatian pengunjung restaurant. Setelah keributan tadi, kini keempatnya membuat keributan kembali.

"Bicarakan ini di rumahku saja," bujuk Albert. Athena menatap Albert kesal. "Tidak. Aku masih mau di sini. Pulanglah jika kalian mau," usir Athena. Dalam hati, Sean tersenyum melihat tingkah Athena. "Baiklah, Albert kosongkan restaurant ini. Secepatnya!"

Albert menghela napasnya gusar. "Baiklah." Beberapa menit kepergian Albert, semua pengunjung restaurant mulai meninggalkan tempat duduk mereka. Tak sedikit dari mereka yang merasa kesal.

"Ah, beginikan enak," kekeh Sean.

Sean menarik salah satu kursi untuk Auristela. Auristela tersenyum manis dan tidak lupa mengucapkan terima kasih pada Sean. "Hapus dan bersihkan namaku, atau aku yang akan menghapusnya lalu aku hancurkan penerbit artikel itu?" ancam Sean kepada Athena.

Sean mengambil sebatang rokok dari saku jasnya. Dengan santai ia menghisap rokok itu. "Tidak keduanya," jawab Athena tak kalah santai. Tangan mungilnya menuang sebotol wine ke gelas berkaki. Meneguk anggur merah itu dengan santai. "Aku anggap kau memilih pilihan kedua." Sean merogoh saku celananya. Ibu jarinya langsung memencet nomer Carla. "Carla aku ingin kau hancurkan penerbit artikel yang membawa namaku. Semua. Semuanya yang membawa namaku."

Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang