Chapter 29 | Sebuah Misteri

3.6K 188 9
                                    

~Upset With Me~

David Archuleta

.

.

.

'Aku tidak bisa menerima seseorang, saat hatiku tidak siap.'

__________________

Seorang wanita melangkah masuk ke dalam apartmen sederhana dengan pemandangan kota New York yang indah. Sunyi dan sepi. Sudah bertahun tahun lamanya dirinya tidak mendatangi apartmen ini. Kenangan demi kenangan indah mulai teringat kembali saat matanya memandangi setiap inci ruangan apartmen tersebut. Saat matanya memandang salah satu pintu kamar, tiba-tiba ekspresinya berubah. Bibirnya tersenyum kecut kala ingatan masa lalu teringat. Bodoh. Dulu dirinya benar-benar bodoh.

"Kau tinggal di sini?" tanya Athena memecah suasana yang hening. Valeska langsung menoleh menatap Athena. "Dulu," jawab Valeska sembari tersenyum. Athena mengernyit bingung. Valeska pernah tinggal di tempat sesempit ini? "Dulu?" heran Athena. Athena benar-benar tidak menyangka kalau dulu Valeska pernah tinggal di tempat yang percis seperti kandang ini! "Iya. Dulu. Dulu sekali saat aku sedang merintih karirku," jelas Valeska.

Baik. Athena tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Sekarang kau sudah tinggal di mansion mewah. Luasnya berlipat lipat dari bangunan ini bukan?" kekeh Athena. Valeska hanya menanggapi ucapan Athena dengan senyuman manis. Teramat manis. "Tapi, bangunan ini memiliki sejarah," ujar Valeska sembari berjalan menuju sofa, lalu ia duduk di sofa kecil yang berdebu tersebut.

Athena mengikuti langkah Valeska. "Ya kau benar. Tapi kau juga sedang membuat sejarah dengan rekor-rekor music mu." Valeska yang mendengar ucapan Athena kembali tersenyum manis. Tangannya langsung memeluk Athena erat. "Terima kasih," ucap Valeska. Athena mengangkat kedua alisnya bingung. Kenapa Valeska berterimakasih? "Untuk?" bingung Athena.

"Untuk kau yang mau menjadi temanku."

Athena membalas pelukan Valeska. Kepalanya menggeleng cepat saat mendengar ucapan Valeska. "Semua orang ingin berteman dengan mu Vale! Tidak hanya aku! Semua. Semua!" Valeska menarik diri. Matanya menatap Athena dalam. "Itu karena setatusku sebagai penyanyi. Mereka ingin berteman karena aku terkenal. Itu palsu!" ujar Valeska. Athena hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.

"Baiklah mari kita pulang!" ajak Valeska. Berlama lama di tempat yang penuh dengan kenangan membuat dadanya sesak. Tapi hanya apartmen inilah harapannya agar bisa bertemu satu orang yang selama ini ia tunggu. Selalu ia tunggu.

Valeska selalu menunggu. Valeska tidak peduli berapa lama waktu yang harus ia habiskan.

"Tunggu apa lagi? Mari," balas Athena. Mereka berdua berjalan beriringan. Mereka berdua benar-benar terlihat seperti teman sejati.

 Mereka berdua benar-benar terlihat seperti teman sejati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Arco Iris | TAMATWhere stories live. Discover now