Chapter 3 | First Kiss

19K 856 17
                                    

~Breathin~

Ariana Grande

.

.

.

'Hujan selalu mengeluarkan air, itu membuatnya terbayang ada seseorang yang datang hanya memberi luka dan tangis.'

_______________

Auristela membanting pintu kamarnya dengan kencang. Tubuhnya ia sandarkan di balik pintu. Ia menarik napasnya dalam-dalam. Emosinya masih mengebu ngebu.

Auristela mendengar suara langkah kaki yang semakin lama semakin jelas suaranya. Sial! Kunci pintunya tidak ada! Dan sekarang ia mendengar ketukan pintu. Emosinya masih belum mereda, jadi ia abaikan saja ketukan pintunya itu.

"Auristela buka pintunya! Atau aku akan membukanya dengan cara kasar," ancam Sean.

Sean kira dirinya akan takut dengan ancaman seperti itu? Yang benar saja?!

"Coba saja kalau kau bisa," tantang Auristela. Sudut bibirnya terangkat sebelah. Entah apa yang membuatnya merasa tertantang seperti ini. Yang jelas, Auristela merasa ada sesuatau rasa aneh yang lepas dari dirinya.

Merasa diremehkan, Sean langsung naik pitam. Salah satu hal yang ia tidak sukai adalah diremehkan. Sean langsung membuka knop pintu perlahan. Sayangnya knop pintunya sudah ditahan oleh Auristela.

Dengan bangga Auristela tertawa meremehkan. Sean yang mendengarnya pun tak terima. Baiklah, Auristela telah mempermainkan kesabarannya! Wanita ini harus dikasari.

Auristela yang sedang tertawa langsung terkejut dengan dorongan pintu. Sekuat tenaga Auristela menahan pintu agar tidak terbuka. Namun sekuat apa pun ia menahannya, pada akhirnya ia akan lelah dan kalah. Dengan kesal Auristela langsung melepas pertahannannya.

Sean langsung tersungkur. Sialnya, tubuhnya tersungkur menabrak tubuh Auristela dan jatuh di atas tubuh wanita itu. Lihat, wanita itu terlihat terkejut. Entah datang darimana ide jahilnya, bibirnya langsung mencium bibir tipis Auristela. Auristela langsung terlihat sangat terkejut dengan apa yang Sean perbuat.

* * * *

Sepertinya Sean harus menyusul Auristela yang sedang marah. Tapi akhirnya ia benar-benar menyesal setelah menyusuli wanita itu. Respons Auristela sungguh menyebalkan. Wanita itu menguji kesabarannya.

Sean merasa kesal karena dirinya di remehkan oleh Auristela. Selama ini orang-orang akan berpikir dahulu jika ingin meremehkannya. Karena sekali saja mereka salahh berbicara, maka Sean akan membuat konsekuensinya. Dasar wanita buas!

Baiklah ia akan tunjukan siapa sebenarnya dirinya kepada Auristela. Dengan cepat dan kencang tubuhnya mendorong pintu kamar. Rasakan! Ini akibatnya telah bermain main dengan dirinya.

Sialnya wanita itu melepas pertahanannya. Sean langsung tersungkur. Kini wanita itu ada di bawah tubuhnya. Auristela memang benar-benar terlihat kacau. Bahkan kancing kemejanya belum wanita itu benarkan.

Entah ide jahil yang datang tiba-tiba atau otaknya yang terpengaruh pada bibir tipis itu, bibirnya langsung mencium bibir tipis milik Auristela. Auristela terlihat terkejut, tapi tidak ada respons dari wanita itu. Dia hanya diam dan tidak membalas ciuman Sean. Payah!

 Payah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang