Chapter 8 | Pulang?

9.6K 499 8
                                    

~One Thing~

One Direction

.

.

.

'Sean bagai ketakutan yang terus membuatnya lemah.'

_______________

Rasa haus menyerang tenggorokan Auristela. Mau tidak mau ia harus bangun dari tidurnya untuk melegakan dahaganya. Air dingin adalah pilihan yang tepat untuk menghilangkan rasa haus.

Kakinya melangkah ke luar dari kamar Athena menuju dapur. Sesampainya di dapur, Auristela langsung mengambil satu botol pelastik berisikan air putih yang dingin dari lemari es. Auristela langsung meneguknya sampai habis.

'huh lega,' batinnya.

Langkah Auristela terhenti saat ingin pergi ke kamarnya. Pasalnya ada seorang pria yang sedang berdiri tak jauh darinya. Ia mengenal postur tubuh itu. Postur tubuh itu sangat familiar baginya.

 Postur tubuh itu sangat familiar baginya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Deg!'

Tiba-tiba jantungnya berdetak begitu cepat. Ada apa dengan jantungnya? Sehatkah jantungnya? Apa dirinya memiliki penyakit jantung?!

"Sean...." Nada suara Auristela terasa pelan saat memanggil nama itu. Ada rasa tidak percaya dalam suaranya. Auristela ragu kalau yang di lihatnya itu bukan Sean.

Sean sudah kembali?

Auristela masih tercengang tidak percaya. Benarkah yang ia lihat itu Sean? Matanya masih sehat bukan? Itu memang benar Sean! Pria yang selama ini selalu muncul di dalam kepalanya yang entah apa artinya dari semua itu.

"Kau terbangun dari tidurmu?" tanya pria itu. Ya, itu Sean. Auristela benar-benar mengetahui suara Sean!

Suara itu. Ya, Auristela benar-benar mengenalinya. Astaga ternyata benar itu Sean. Bola mata birunya masih berfungsi dengan baik. Matanya memang benar-benar melihat Sean. Sosok pria yang beberapa hari ini mengganggunya.

Auristela masih terdiam tidak menjawab pertanyaan Sean. Entahlah, pikirannya terasa kosong. Ia hanya berdiri kaku. Ekspresi wajahnya sangat terkejut. Auristila tidak menyangka hal ini.

"Kau tidak apa-apa?" Sean kembali bertanya.

Auristela langsung tersadar dari lamunannya. Tadi Sean bilang apa padanya? Dia tidak mendengarnya dengan jelas. Bagaimana ini?

"Tidurlah, kau terlihat kacau," ucapnya lagi.

Memalukan! Auristela merasa menjadi seseorang yang memiliki masalah pendengaran.

Arco Iris | TAMATWhere stories live. Discover now