Chapter 27 | Kedatangan Tamu

4.6K 202 1
                                    

~Roxanne~

Arizona Zervas

.

.

.

'Bukankah semua orang berpotensi untu aku curigai?'
_______________

Sean sudah datang jauh sebelum jam yang dijanjikan. Entahlah, Sean merasa ingin cepat menyelesaikan urusan ini. Sembari menunggu, Sean memperhatikan ruangan demi ruangan yang ia lewati. Sepertinya markas HA yang berada di Las Vegas harus diperbesar. Sean ingin menjadikan Las Vegas sebagai markas utama atau pusat dari HA.

Sean mau markas Hell Angels berada di kota yang sama seperti markas milik DSG.

Sebelumnya markas utama atau markas terbesar HA ada di New York. Tapi sepertinya New York tidak tepat lagi. Memang dulu pusat HA berada di New York, namun Sean akan mengubahnya menjadi di Las Vegas.

Beberapa jam menuggu, akhirnya yang ditunggu datang. Albert dan tiga orang terpercaya Sean sudah tiba. Mereka menunduk hormat kepada Sean kecuali Albert. Sean tidak mempermasalahkan Albert. Sean sudah hapal dengan sikap pria itu. Langsung saja mereka duduk di kursi masing-masing yang telah disediakan. Sean membuka rapat pertemuan terlebih dahulu.

"Kita akan membahas DSG kembali. Xavion Lorenzo. Mungkin kalian mengenal nama itu. Pria itu manusia berwujud ular yang berbisa. Kejadian kemarin tidak boleh kita anggap remeh. Dan untuk kau, Albert! Lihat kondisi lain kali! Sejauh ini kita tidak mendapatkan serangan apa pun dari DSG. Walau begitu kita tidak boleh lengah," ucap Sean tegas membuka rapatnya.

"Apa mereka tau kalau yang berbuat itu Mr. Serano?" tanya salah satu pria dengan suara berat. Perhatian semua orang langsung terfokus pada pria tadi. "Sepertinya tidak Theo," balas Albert tenang. "Kau yakin Mr. Serano?" Kali ini seorang pria berbeda ikut angkat suara. Suaranya lebih terdengar meragukan dan meledek.

Albert menatap pria itu tajam. "Huh? Kau meragukan?" Albert mengangkat sebelah alisnya—menantang pria tadi yang meledeknya. Pria itu langsung terkekeh pelan. "Tentu saja tidak." Albert tersenyenyum geli kala mendengar jawaban pria itu. Kepalanya menggeleng geleng pelan.

"Menjijikan! Mungkin mereka hanya akan berasumsi jika HA yang melakukan. Tapi mereka tidak tahu siapa yang melakukan. Kau pasti mengerti bukan, tuan? Ah ya salah! Maksudku kau pasti mengerti bukan Evan?" Pria bernama Evan itu menatap Albert tajam, lalu beberapa detik kemudian, tatapannya sudah melembut diikuti kekehan khas miliknya. "Tentu saja!"

Sean yang sedari tadi memperhatikan Albert dan Evan langsung terkekeh kencang. Semua orang yang berada di dalam ruangan itu menatap Sean bingung sekaligus ngeri. "Ada apa? Lanjutkan perdebatan kalian. Aku butuh opini kalian."

Terdiam. Semuanya tidak ada yang bersuara atau pun bertengkar lagi. Semua mata terfokus pada Sean. Bahkan Albert sekali pun.

"Sudah selesai? Baiklah kita bahas hal baru." Sean menatap satu persatu orang yang ada di ruangan. "Sudah tahu pemimpin DSG?" tanya Sean dingin. Semua orang yang ada di ruangan itu menggeleng pelan. Sean langsung terkekeh kembali. "Payah sekali! Sesulit itu untuk satu nama?" Diam Semuanya terdiam tidak ada yang berbicara.

"Carla...." panggilSean.      

      

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang