Chapter 61 | Pencarian

Start from the beginning
                                    

Albert menepuk tepukan tangannya. Tawa gelinya juga mengudara. Sudah pernah Albert katakan bukan? Sean akan merasakan hancur sehancur hancurnya karena wanita. Lihat saja selanjutnya apa yang akan pria itu lakukan. Albert cukup menonton saja.    

Sean masuk ke dalam mobil Ferrari hitam yang tadi Theo kirim untuk ke sini—markas HA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sean masuk ke dalam mobil Ferrari hitam yang tadi Theo kirim untuk ke sini—markas HA. Sean menutup pintu mobil mewah itu dengan kencang. Pedal gas langsung ia injak kencang. Apa Auristela masih ada di rumah pemberiannya? Tanpa pikir panjang, Sean langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah kecil yang ia beli.

Namun saat Sean sudah berada di rumah itu, suasananya terasa senyi. Tidak ada orang di dalam rumah itu. Di mana Auristela? Apa wanita itu pulang kerumahnya? Cepat, Sean menghubungi Carla agar memeriksa apa Auristela benar-benar pulang ke rumahnya atau tidak.

"Carla aku mau kau melihat rumah Auristela. Kalau bisa tanyakan kepada kedua orang tuanya di mana Auristela. Jangan lupa untuk mngecek setiap penerbangan yang keluar dari New York."

'Copy that, sir.'

Di sebrang sana, Carla menghembuskan napasnya lega. Untung saja Sean yang menyuruhnya untuk melihat rumah Auristela. Dan untungnya jauh-jauh hari, Carla sudah menghilangkan data Auristela dari bandara. Tidak ada nama Auristela atau CCTV yang memperlihatkan keberadaan Auristela. Carla sudah mengaturnya dengan halus. Bayangkan kalau anggota lain yang diperintahkan untuk pergi ke rumah Auristela, sudah Carla pastikan Sean mengetahui keberdaan Auristela.

Sean memutuskan untuk kembali ke mansion—nya yang berada di Las Vegas. Mungkin ia akan menemui tentang Auristela di dalam ruang kacanya.

Sean sadar sekarang. Bukan Valeska pemilik hatinya. Namun Auristela, si mata biru yang ceria itu. Sean sudah jatuh. Jatuh pada mata biru milik Auristela. Mata biru itu. Sekarang di mana pemilik mata biru itu? Kemana perginya petunjuk hidupnya?

Sean langsung masuk ke dalam Helicopter yang sudah siap. Sebelumnya Sean menyuruh Theo agar menyiapkan Helicopter untuk membawanya ke Las Vegas. Helicopter itu mulai mengudara.

'Ting!'

Satu pesan dari Carla. Sean langsung membuka pesan tersebut.

'Auristela tidak ada di rumahnya sir. Orang tuanya tidak ingin angkat bicara tentang keberadaan Auristela.'

"Sial!" umpat Sean.

Ingatan Sean berputar dan terhenti saat hari pemotretan pertama Auristela. Auristela terlihat menawan dengan dress hijau dan rambut yang diriap. Sean masih bisa merasakan senyum ceria Auristela. Sean juga masih bisa merasakan binar mata Auristela saat melihat dirinya datang menghampiri wanita itu. Binar kebahagian. Mata itu terasa hangat untuknya. Mata biru itu.

'Dimana kau dangerous woman?' batin Sean.

~*~*~*~

9:45 PM

Arco Iris | TAMATWhere stories live. Discover now