18| Zidan lagi?

Começar do início
                                    

" Sekali lagi lo sentuh Alysa, abis lo di tangan gue," Ucap Diga pada Zidan yang kini terkapar lemah.

" Jadi namanya Alysa?" Tanya Zidan dengan tersenyum miring.

" Kurang ajar," Ucap Diga yang hendak kembali menghajar Zidan.

" Udah ga, dia cuma mancing emosi kamu aja," Ucap Alysa yang berusaha menahan Diga.

" Lo tau ini gak berhenti di sini Diga," Ucap Zidan yang lansung berdiri dengan terseok-seok dan pergi berlalu dari hadapan mereka berdua

" Kamu gapapa al?" Tanya Diga.

" Gapapa kok," Ucap Alysa dengan senyuman tipisnya namun perut Alysa yang kembali berbunyi dengan keras kini.

" Duh, malu maluin aja sih ini perut," Gumam Alysa.

" Yaudah yuk makan," Ucap Diga yang lansung menggenggam tangan Alysa dan menyebrangi jalan.

"Semuanya boleh bubar, makasih juga udah di tolongin," Ucap Alysa pada semua orang disana.

" Bang, nasi gorengnya dua yang pedes sama es teh manisnya dua ya bang," Ucap Alysa pada penjual nasi goreng tersebut saat tiba di warung tersebut.

Sambil menunggu pesanannya datang ,Alysa memperhatikan kendaraan yang kini lewat di hadapan mereka dan di temani lampu-lampu jalan dan juga lampu-lampu gedung di hadapan mereka, tak ada yang membuka pembicaraan hingga Diga yang tiba tiba mengelus pergelangan Alysa yang sejak tadi di letakkan di atas meja.

Diga mengelus dengan lembut pergelangan Alysa yang kini memerah di tambah lagi dengan sudut bibirnya yang sedikit berdarah dan rambutnya yang berantakan.

" Sakit?" Tanya Diga dengan nada lemahnya sembari mengelus pipi Alysa

" Lumayan sih hehe," Ucap Alysa dengan cengirannya.

"Maaf yaa al, tangan kamu jadi sakit lagi," Ucap Diga kembali.

" Bukan salah kamu kok ga, lagian harusnya aku yang nanya ke kamu sakit atau gak, " Ucap Alysa.

" Gak sakit kok," Jawab Diga dengan senyumannya.

" Gimana ceritanya gak sakit , kamu berantem kaya orang kesurupan gitu tau gak?" Ucap Alysa dengan raut khawatirnya.

"Hahaha iyaa maaf yaa ," Ucap Diga lembut di tambah senyuman manisnya dengan mengelus lembut rambut Alysa.

" Maaf buat?" Tanya Alysa bingung.

" Udah buat kamu khawatir, mungkin?" Ucap Diga dengan menaikkan sebelah alisnya.

" Dih ," Ucap Alysa dengan menahan senyumannya.

" Masaa???" Ucap Diga yang menolak bahu Alysa pelan tapi membuat tubuh kecil Alysa terhuyung ke samping.

" Untung kita duduknya di lesehan , kalo gak udah kejeduk tau gak," Ucap Alysa yang sedikit emosi.

"Kamu tadi nendang aku pake apa?" Ucap Diga yang bukannya menangkap Alysa malah bertanya demikian.

"Ya kaki," Jawab Alysa.

"Kok bisa?" Tanya Diga heran.

"Y-ya mana aku tau," Jawab Alysa kembali yang diangguki Diga

" Ini pesanannya " Ucap penjual nasi goreng tersebut.

Alysa memakan nasi gorengnya dengan lahap karena perutnya kelaparan sejak tadi ditambah lagi keinginannya untuk membeli makan sempat terhenti tadi.

"Tadi kamu dari mana ga?" Tanya Alysa yang kembali membuka membicaraan.

"Tongkrongan, " Jawab Diga seadanya.

"Yang tadi di sekolah itu kakak kelas kita ya?" Tanya Alysa tiba-tiba karena sudah tidak sanggup menahan rasa penasarannya sejak tadi.

"Topiknya ko jadi ke Maudy?" Tanya Diga yang menahan senyumannya.

"Maudy?" Tanya Alysa bingung.

"Kakak kelas yang kamu bilang itu namanya Maudy," Ucap Diga yang diangguki Alysa

" Kalo cemburu bilang ajaa jangan di pendem , ntar gak bisa tidur lagi" Ucap Diga sembari menopang wajahnya dan menatap Alysa dengan senyum jahilnya.

"Bodo amat," Ucap Alysa yang kembali menyantap makanannya kembali.

" Mulai sekarang lebih hati-hati ya al, Zidan pasti gak akan berhenti ganggu kamu," Ucap Diga serius.

" Iyaaa santai ajaa kok," Ucap Alysa santai.

" Dua hari lagi aku tanding loh," Ucap Diga dengan senyum gembiranya yang di angguki Alysa.

Mereka berdua melanjutkan makannya kemudian membayar dan mengantar Alysa pulang ke rumahnya.

" Ga , tunggu bentar," Ucap Alysa saat tiba di depan rumahnya . Alysa berlari ke dalam rumahnya dan kembali dengan kotak P3K di tangannya.

"Diga," Panggil Alysa yang lansung duduk di trotoar depan rumahnya di ikuti Alysa.

Alysa lansung membersihkan dan mengobati beberapa luka kecil di wajah Diga dengan teliti .

" Aw , sakit al," Ucap Diga yang meringis saat Alysa menekan lukanya.

" Lemah banget," Ucap Alysa sambil tersenyum.

" Udah deh," Ucap Alysa.

" Kalo ngobatin yang lembut kek," Ucap Diga sembari mengambil kotak P3K di tangan Alysa dan mengobati tangan dan juga ujung bibirnya yang terluka karena ulah Diga tadinya.

" Bunda sama ayah kamu mana al?" Tanya Diga.

" Belum pulang deh kayanya,"Jawab Alysa.

" Belom pulang? Apaa aku tunggu di rumah kamu dulu kali yaa?" Tanya Diga.

" Dih, sorry yaa gak menerima tamu," Jawab Alysa.

" Hahahaa iyaa aku bercanda," Ucap Diga.

" Udah nih, gih sana istirahat, besok aku jemput," Ucap Diga yang di angguki Alysa.

Maaf kalo tata penulisannya masih banyak yang salah.

Suka baca quotes? Denger podcast boleh lansung cek ada Instagram: kastarasa_

JANGAN LUPAA COMENTNYA.

See you next part 🌻

Next gak nih?

AREGA [End]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora