Chapter 40 | Mulai Membuka Hati?

Start from the beginning
                                    

"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya kau maksud. Aku tidak bisa memberi jawaban atas pertanyaan mu. Aku tidak bisa. Tapi jika kau menjelaskannya lebih jelas, mungkin aku bisa menjawabnya atau aku akan menolong mu," ujar Auristela.

"Kau tidak paham." Masih sambil menatap mata Auristela, Sean berucap dengan cuek. Seperti ada sesuatu yang mencubit hati Auristela saat mendengar nada cuek yang diberikan oleh Sean. Tapi Auristela tidak mengerti dari semua ini.

"Apa arti kesembuhan menurutmu? Maksudku, apa maksudmu arti dari kesembuhan fisik dan hati atau bisa disebut juga dengan perasaan? Keduanya berbeda bukan?" tanya Auristela.

"Jelaskan keduanya," jawab Sean.

"Baiklah. Menurutku, kesembuhan fisik itu yang pastinya tubuhmu tidak lemah, dan dalam keadaan sehat. Yang terpenting adalah tubuhmu dalam kondisi baik-baik saja. Tidak merasa lemas, sakit atau hal yang berbeda. Entahlah aku benar atau tidak." Auristela menjelaskan hingga sepasang bola matanya melihat ke atas kanan. Auristela tampak serius dengan penjelasannya.

"Lalu bagaimana dengan hati?" Mata Auristela kembali menatap sepasang mata tajam berwarna hijau itu. Suara Auristela terdengar serius saat ia menjelaskan arti kata kesembuhan dalam hati atau perasaan.

"Kesembuhan dari hal ini, menurutku adalah kau sudah bisa melupakan segala sesuatu yang membuat dirimu terasa sakit. Merelakan yang sudah pergi. Menjaga yang masih bertahan. Lalu menerima dan menyambut yang datang. Tidak merasa takut jika memulainya kembali dari awal. Dan yang paling terpenting adalah, memaafkan dirimu sendiri atas segala kesalahan, tidak menyalahkan dirimu sendiri dari semua kesalahan, dan tetap selalu mencintai dirimu apa pun yang nantinya akan terjadi."

Hening. Jawaban Auristela terasa menampar Sean. Jadi selama ini Sean masih tenggelam dalam sesuatu yang seharusnya sudah pergi. Ternyata Sean memang belum sembuh dari lukanya. Sean hanya mati rasa. Apa jika Sean memulai kembali semua dari awal, akankah dirinya bisa mengikhlaskan dan melepaskan yang sudah berlalu?

"Maka bawa aku keluar dari semua ini."

Sedetik kemudian, Sean sudah mencium lembut bibir Auristela

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sedetik kemudian, Sean sudah mencium lembut bibir Auristela. Auristela bisa merasakan hawa dingin pada bibir Sean. Auristela tidak menolak ciuman yang Sean beri. Auristela menerimanya walau sempat terkejut. Tapi sekarang keduanya saling memejamkan mata. Menikmati cumbuan yang nikmat ini.

 Menikmati cumbuan yang nikmat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Arco Iris | TAMATWhere stories live. Discover now