mulai kembali

181 16 23
                                    

🎵Play Song: EXO - Promise
_________________________

Siang ini kota Jakarta di guyur hujan deras, murid SMA Nusa Indah pun masih banyak yang belum pulang ke rumah, termasuk Nara, Vano, dan Reno yang sekarang sedang duduk di kursi koridor, dengan Reno yang menyanyi lagu Jaran Goyang dan Vano yang memetik uku lele nya, sungguh perpaduan yang tidak pas menurut Nara.

Mata nya menangkap sosok Tania, gadis itu tengah tersenyum kepada dirinya, langkah gadis itu semakin mendekat, Nara masih memperhatikan Tania dengan wajah datarnya

"Hai Nar" sapa nya, Vano menghentikan petikannya juga Reno yang menatap Tania dengan mulut yang masih menganga—-tutup woiii Noo!

"Belum pulang Tan?" tanya Vano pura-pura baik

"Belum, lagi nunggu bokap"

"Oh, di kelas lo ada si Agus?"

Tania menggeleng—-"Udah pulang mungkin, tinggal cewek-cewek aja"

Vano mengangguk, gagal sudah niatnya meminta hospot kepada Agus. Makanya modal dong Van!

"Duduk?" tawar Nara sambil menggeser tubuh nya, Tania langsung duduk di sisi Nara.

Reno berdiri dari tempat nya, berniat masuk ke dalam kelas Desya, ia yakin gadis itu pasti belum pulang karena samar-samar ia mendengar suara nya yang sedang tertawa.

Nara menaikan satu alis nya ke arah Vano, "Oh mau ke kelas si Agus paling" ujar Vano yang mengerti dengan kode Nara, namun beberapa saat kemudian—

"AAAAAAA RENO LEPASSSSSSS WOIIIIIII"

"RENO JANGAN SERETTT GUEE RENOOO"

"HIDAAAAA TOLONGGGGG"

Ketiga nya menatap ke arah dua orang yang sedang saling tarik menarik, fokus Nara hanya kepada gadis dengan rambut kucir kuda juga kaki nya yang nyeker

Vano ikut menghampiri Desya lalu menarik lengan gadis itu—-"Ihhh Vano jangan ikut-ikutan tolongg siapapun ishh tenaga lo berdua gede tau ga!"

Vano juga Reno tertawa apalagi melihat raut wajah Desya yang terlihat sangat amat kesal. "RESTUU RESTUU TOLONG"

"Cihhh aduan" cibir Reno

"Restuuu sini tolongg!"

Restu keluar dari kelas nya, Vano dan Reno mengkode Restu supaya kembali masuk ke kelas nya—-ikut campur nih pawang badak! batin Reno, sembarangan lo No!

"Lepas, dia bilang"

Desya terdiam, ia hanya bercanda meminta tolong kepada Restu, tapi—-

"Lepas Van, No" ini suara Nara, Desya terdiam, ia tak menyadari ada nya kehadiran Nara

"Yahhh, ga asik. Niat gue mau ajak si Desya ke kantin, udah janji soalnya" mereka berdua masih memegang lengan Desya

"Janji?" beo Reno

"Iya, dalem ati sih soalnya dia udah pinjemin tote bag nya ke Wulan dan gara-gara itu gue chatan dong sama Wulan" mereka malah bergosip di depan kelas Desya, Nara pun ikut mendengarkan curhatan Vano—-jadi yang bego disini siapa dong?

"Wahhhh, selamat ya Van. Pantesan wajah lo sumringah"

"Iya Sya, makanya gue mau ajak lo ke kantin"

"Ayo ke kantin Vano" ajak Desya, Nara terdiam, ia merasa dejavu dengan kalimat ajakan Desya, biasanya gadis ini mengatakan saat dirinya sedang membujuk Nara—-"Ayo ke kantin Naraya" ah apasih

"Yaudah iya dah ayo—-Nar lo ikut ya"

Desya melepaskan lengan Vano dan Reno perlahan, ia menatap ke arah gerbang—-dimana ada sosok Pria dengan jas hitam juga payung sedang berdiri disana dan mengangkat telpon "Bapak" gumamnya

NARAYA (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang