COGANPEPI

149 13 36
                                    

H a p p y R e a d i n g
⬇️
________________________

"Kenapa sih dari Minggu ke SENIN deket banget sedangkan dari SENIN ke minggu lama banget" ujar Reno sambil mengipas-ngipaskan topi nya. Mereka baru saja menyelesaikan upacara bendera.

"Jalani, syukuri aja No" jawab Bambank yang ada di tengah-tengah Nara dan Reno, Vano menjadi petugas upacara, karena maklumlah anggota OSIS.

"Lo ga ke Ruang Musik Nar?" tanya Bambank ke arah Nara yang notabenenya ketua kelas di kelas mereka

"Ini mau, paling pembagian bus buat hari Rabu" tebak Nara

"Gue sih berharap bisa satu bus sama doi" ujar Reno sambil membayangkan dirinya dan Dea duduk dalam satu tempat yang sama, ah! senang nya

"Pasti lah satu bus, kan kita sekelas No"

"Bisa aja Bank, taun kemarin juga katanya bus nya campur-campur"

"Iya sih, tapi ya siapatau aja tahun sekarang mah beda"

Sedangkan Nara berbelok ke arah ruang musik, sudah banyak murid disana, termasuk ada Raffi juga Atlas dari jurusan IPS. Nara segera menghampiri Raffi yang duduk di sebelah Atlas.

"Fi" panggil nya, membuat Raffi maupun Atlas menoleh, Atlas yang tahu diri segera menggeser duduk nya.

"Ga usah geser, gue ga bakal duduk" ketus Nara

Dasar ga tahu di untung! batin Atlas

"Pak Hendra belom dateng?"

"Belom Nar. Lama sih, bentaran lagi palingan"

"Rasya" teriak Raffi, Nara menoleh ke arah Rasya begitupun sebaliknya. Tatapan mereka bertemu beberapa detik, namun kedua nya sama-sama mengalihkan pandangan

"Lho ko disini?" tanya Rasya

"Iya, temenin si Atlas doang sih"

"Tumben, si Gattan di kelas lo cari-cari lo"

"Ngapain katanya?"

"Au, tanya aja ndiri" jawab Rasya sambil mengedikan bahu nya.

Pak Hendra datang dengan beberapa lembar kertas yang Nara yakini pasti itu daftar penempatan bus.

Pak Hendra membuka pintu Ruang Musik dan segera mengajak semua murid masuk. Demi menghemat waktu Pak Hendra langsung mengumumkan penempatan bus yang ternyata diisi oleh dua kelas.

"Maaf menganggu waktu nya sebentar" ujar Pak Hendra

"SIAP PAK" teriak Raffi

Pak Hendra sudah terbiasa kumpul atau sekedar ngopi bareng besama Raffi, Gattan, Nara juga yang lainnya, jadi tak heran jika sekarang Raffi ikut kumpul padahal ia bukan ketua murid, anggap saja anak bawang ya!

"Jadi untuk urusan Bus, kalian bisa liat data-data nya di mading. Kita berangkat per kelas, bisa saja satu bus dua kelas, itupun di bagi dua. Yang terdiri dari empat puluh lima sampai empat puluh tujuh orang dalam bus"

"Bagaimana kalian mengerti?"

"MENGERTI PAK SIAP!" teriak Raffi lagi

"Apa yang kamu mengerti Raffi?"

Raffi tersenyum lebar bagai kudanil yang baru lahir—-"Mari kita ngopi saat camping nanti. Urusan bayar berbayar, biarlah menjadi urusan NARA!" teriak nya tak tahu malu

Pak Hendra mengusap kepala nya, memang jika bertemu dengan salah satu diantara mereka selalu membuat kepala nya pening tetapi, walaupun mereka bandel, mereka memiliki sisi baik yang kadang orang lain tak tahu

NARAYA (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang