mulut Reno

257 18 5
                                    

"Nara woeee mau kemana?" teriak Reno saat melihat Nara melewati dirinya

"Kantin" jawab Nara tanpa menoleh sedikitpun

"Gue ikut" Vano mengejar Nara disusul Reno yang berjalan dengan sangat hati-hati, takut-takut menyakiti masa depan nya.

"Nar, si Eca udah sekolah?

"Udah"

"Doi gue udah masuk brou" goda Vano ke arah Nara, membuat laki-laki itu menatap sinis ke arah Vano

"Masih sahabat ya No, belum taken ini jadi ya masih boleh gue embat ya?"

Hmm bau bau selimut tetangga nih batin Reno

"Belum gue bogem lu" ucap Nara pelan

"Anjir, empat kata aja berharga buat gue Nar"

Vano juga Reno tertawa padahal tidak ada sesuatu yang lucu menurut Nara. Tiba-tiba Vano berhenti saat melihat seorang gadis yang sedang berjalan sendiri di koridor

"Bentar, gue kenal deh tu cewe siapa"

Reno mengikuti arah pandang Vano—-"Ah lo so tau, modelan cantik kaya gitu bilangnya kenal. Sama si Eca aja awal masuk lo so kenal"

"Eh itu mah beda lagi, niat gebet dia eh ternyata pawang nya temen kita, ya gue mundur alon-alon. Tapi kalo di izinin mah oke-oke aja gue sama si Desya, ya gak Nar?"

Muak sekali Nara melihat senyuman menyeramkan Vano.

Vano kembali menatap perempuan yang sudah sangat dekat dengan jarak nya—-"Eh anjir Tania??" teriak Vano

Tania menatap Vano sambil tersenyum senang "Lo Vano kan?"

Vano mengangguk antusias—"Iya, lo Tania kan temen SD gue, si primadona?"

"Iya, ga nyangka gue bakal ketemu lo lagi Van, ga gitu juga kali hahaha. Lo sekolah disini juga?"

"He'em, lo pindah? sejak kapan?"

"Baru aja tadi Van" jawab Tania kemudian mata nya menatap ke arah sosok tampan bak dewa yunani di hadapannya

Vano tersadar ia belum mengenalkan dua temannya—"Eh iya, kenalin Tan. Yang ini namanya Reno, dan yang ini namanya Naraya" tunjuk Reno ke arah masing-masing temannya.

Oh jadi ini Naraya batin Tania

"Hallo, nama gue Tania" ia mengulurkan tangannya ke arah Nara, namun laki-laki itu hanya menatap dirinya datar tanpa ekspresi

What? pertama kali gue kena tolak! batin Tania

"Nar, ada yang ngajak kenalan tuh. Masa di anggurin" tegur Reno dan langsung membalas jabatan tangan Tania "Nama gue Reno, biasa dipanggil sayang, atau cinta juga boleh"

Tania terkekeh pelan dengan jawaban Reno—"Hai Reno"

"Anjir Van, akhirnya ada yang nyapa gue juga Van" girang Reno

"Jangan di dengerin Tan, yang satu sengklek yang satu kutub es, makanya jomblo abadi sampe sekarang"

Jomblo? berarti Nara juga jomblo? batin Tania saat mendengar ucapan Vano

"Haha iya Van"

"Lo mau ke kantin Tan?"

"I..iya cuma tadi liat-liat aja bentaran"

Padahal sebenarnya ia baru saja kembali dari kantin menemui Prycil teman SMP nya yang ternyata sekolah disini juga.

"Udah istirahat?" tanya Vano lagi

"Guru yang ngajar ada perlu gitu, jadi boleh istirahat"

"Pas kalo gitu, ke kantin bareng kita aja. Lo mau kan?"

NARAYA (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang