satu lagu, dari Desya

161 15 21
                                    

Terimakasih untuk semua nya, gue yakin lo pasti bahagia tanpa gue Caa. Dan itu adalah kalimat terbohong yang pernah gue ucapin Caa
—Naraya Adelard
______________________________________

"Baiklah sekarang sudah masuk ke acara puncak kita malam ini. Ah Bapak jadi terharu, Bapak masih betah ada disini" curhat Pak Gunawan membuat murid lainnya setuju, karena memang acara camping ini hanya di laksanakan pada saat kelas sebelas saja. Berbeda dengan kelas sepuluh yang tentunya ada permata, acara itu biasanya di laksanakan di lingkungan Sekolah

"Di perpanjang aja Pak!" teriak Somad

"Iya Pak, bener masih betah nih ga ngafalin rumus matematika"

"Apalagi fisika" lanjut Evie

"Ingin nya sih begitu, tetapi kan ini acara Sekolah ya, pihak Sekolah hanya memberikan waktu dua malam saja untuk acara ini. Maka dari itu kita semua harus membuat kesan yang sangat indah malam ini, bagaimana semua. Setuju?!"

SETUJUUUUUUU!

"Nah saya suka semangat kalian seperti ini. Jadi untuk mempersingkat waktu, lebih baik kita mulai acara nya yaaa?!"

IYA PAK!

"Kalau begitu siapa dulu yang akan menampilkan bakat nya?"

Semua nya diam, saling pandang bahkan berbisik-bisik. Mereka pun bingung akan menampilkan bakat apa

"Lah, ko malah diem? ayo siapa yang mau kedepan duluan?"

"NARA PAK NARA!" tunjuk Reno membuat senyuman terbit di bibir siswi perempuan, Reno kadang suka bener emang!

"Nara terus yang pertama, yang lain dong" teriak Pak Hendra tanpa menggunakan toa

"Yaudah kalo gitu yang cewek nya aja Pak!" sambung Agus menatap jahil ke arah Desya yang sedang tertawa dengan Hida dan Arumi

"Siapa maksud kamu Gus?"

"DESYA PAK DESYAA"

Sadar nama nya di sebut, Desya menatap ke arah Agus bingung, ia tak ingin memulai duluan toh ia juga tidak tahu akan menyanyikan lagu apa

"SETUJU TUH PAK! DESYA MAU NYANYI KATANYA BUAT ATLAS!" teriak Gattan membuat Desya memelototkan mata nya, awas lo Tan!

"Engga Pak, saya juga ga tau mau ngapain"

"Ayo Desya maju, masa Nara terus yang pertama maju. Sekarang giliran kamu dong"

"Aduh Pak, beneran deh saya ga tau mau tampil apa kalo Nara mah dingin-dingin juga gaada malu nya" sadar ada yang salah dengan ucapannya, Desya langsung menutup mulut nya

CIEEEEEEEEEE

Ia yakin pipi nya sudah merah, apalagi saat disoraki seperti itu. Nara? ia malah tertawa dengan tingkah lucu sahabat nya itu.

"Lancar banget dia ngomong" ujar Agus sambil menepuk pundak Nara yang sedang menatap ke arah Desya

"Ayo kesini saja dulu"

Dengan hembusan nafas kasar Desya berdiri dan mengampiri Pak Gunawan

"Nah, gimana kalian mau dengar Desya bernyanyi?"

MAU PAK, SEKALIAN RIKUIS

"Yasudah, mau rekuis apa?"

"LOVE STORY PAK COVER PAK"

"SETUJU TUH PAK"

"DUET HARUS NYA"

"SAMA NARA KALO BOLEH"

NARAYA (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang