HUT Sekolah(4)

174 17 18
                                    

____________
Setelah kembali, Desya duduk di sisi Nara yang tengah menatap nya dengan tatapan seolah ada apa?

Desya tersenyum kemudian menggelengkan kepala nya—-"Hida kemana?"

"Kumpul katanya bentar lagi kan drama" jawab Nara sambil mengunyah kacang garuda pemberian Bambank

Desya mengangguk, kemudian tersenyum. Ia tak mau jika Nara bertanya dirinya kenapa atau ada apa. Karena ia tak mau membebankan pikiran laki-laki ini.

"Besok ke pasar malam, lo pake hoodie yang couple sama gue ya" ucap Nara di sela-sela makannya

"Iya. Gue pengen permen kapas"

Nara membukakan kacang kemudian menyuapkan nya ke arah Desya—-"Iya, sekalian sama pabrik nya gue jabanin dah"

"Sultan sombong" cibir Desya sambil mengunyah kacang garuda yang di suapi Nara

Nara memberikan Desya air mineral karena terlihat dari bibir gadis itu yang sudah kering.

"YA BAIKLAH, SEKARANG ACARA YANG PALING DI TUNGGU-TUNGGU, DRAMA DENGAN TEMA CINDERELLA"

Riuh tepuk tangan menggema, anak-anak panti terlihat sangat antusias. Terlebih lagi saat para pemeran nya berdiri disana, termasuk Hida dan disisi nya ada Arsen.

"TJIEEE BALIKAN EUY" teriak Bambank

Semua murid SMA NI tertawa, karena siapa yang tidak tahu dengan hubungan kedua sejolli itu yang terlihat kompak namun putus di tengah jalan? kabar putus nya pun langsung tersebar dan membuat heboh satu sekolah. Bayangkan saja! Evie si ketua RBHN itu lah yang membuat gosip nya semakin meriah. Dasar si bigos!

Mereka sedang sesi perkenalan, terlihat menarik dengan pakaian-pakaian yang melekat di tubuh mereka masing-masing membuat semua nya kagum terutama anak-anak panti yang begitu antusias

"Nar, gue ke toilet bentar ya" ujar nya

Nara menoleh—-"Mau di anter?"

"Ga usah, gue cuma mau cuci muka aja"

Kemudian tak sengaja tangan Desya menyentuh pergelangan tangan Nara, lah? ko panas?

"Ca, ko tangan lo panas?"

"Haha, paling cuma kecapean, gue belum makan doang"

Nara menggelengkan kepala nya, bisa-bisa nya Desya tak makan—-"Ke kantin ya Ca! gue ga terima penolakan apapun"

Desya menghembuskan nafas nya, niat cuci muka dan kembali untuk melihat penampilan Hida, malah Nara memaksa dirinya untuk pergi ke kantin.

Huftttthh

"Gue mau liat lo tampil"

"Lebih baik gue ga tampil daripada lo ga makan!"

"Ta—-"

"No debat" potong Nara

Desya menghentakan kaki nya "yaudah iya!"

Nara meraih tangan Desya kemudian kedua nya pergi ke arah kantin. Sedari tadi tangan Nara tak lepas dari tangan Desya yang terasa sangat panas

Nara menarik Desya untuk duduk di tempat yang selalu ia tempati—-"Gue pesen Nasi aja ya"

Desya mengangguk, entah kenapa dirinya tiba-tiba panas seperti ini, padahal tadi dirinya baik-baik saja.

Ia memainkan ponsel Nara saat sang empu nya sedang memesan makanan, dan iseng-iseng membuka aplikasi instagram. Ternyata banyak dm masuk yang tidak Nara buka.

Desya membuka story apa yang di upload Nara, jarang-jarang Nara membuat insta story. Saat ia membukanya, dan ternyata jeng jeng jengggggg

NARAYA (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang