nasehat duo kunyuk

331 21 0
                                    

🎵Play Song : Kawan yang mengagumkan - Fiersa Besari

Jika tidak sekarang, mungkin 'belum'.
Atau..
Memang 'tidak'
-Naraya Adelard

H a p p y R e a d i n g
⬇️

Desya dan Rasya sedang menjalani hukumannya, hormat pada Bendera. Kedua nya di saksikan oleh kelas Nara yang sedang berolahraga—-termasuk Nara yang belum berbicara satu katapun dengan Desya, tadi ia hanya menatap nya saja dan sekarang ia mendengar bisikan-bisikan siswi perempuan di kelasnya

FIX! SEKARANG RASYA

IYA SI DESYA SEMUA NYA DI EMBAT

WOE ANAK IPS JUGA SUKA SM DIA

ANJRIT LAH

YA MASA NARA DI ANGGURIN

TAPI RASYA JUGA KALO DI ANGGURIN SAYANG

DUA-DUA NYA BADBOY KELAS UVVU

Nara memperhatikan Desya yang sedang berdiri disamping Rasya, ia tidak tahu tentang laki-laki yang ada di samping gadis itu. Nara menoleh ke arah Reno yang sedang memperhatikan arahan Pak Gunawan—-guru mata pelajaran olahraga mereka

"No"

"Apa"

"Dengerin dulu, kasian si Bapak di anggurin para cewek" jawab Reno yang tatapannya masih ke arah Pak Gunawan

"Lo tau cowok yang di hukum sama si Ecaa?"

Reno mengangguk—-"Dia Rasya, anak IPS dua. Kalo ga salah dia wakil kapten basket"

"Temen nya si Gattan" lanjut Reno

Nara menganggukan kepala nya, sudah cukup baginya mengetahui perihal laki-laki yang benama Rasya itu. Nara kembali menatap ke arah Desya, sebenarnya ia ingin menggantikan gadis itu, namun percuma.

Pak Gunawan menyelesaikan penjelasannya mengenai Bola Volly dan pemberitahuannya mengenai guru-guru yang akan rapat hari ini, semua murid bersorak karna ini merupakan moment langka, dimana jamkos saat mata pelajaran olahraga.

Nara tak menyia-nyiakan kesempatan ini, ia berlari ke arah kantin untuk membeli air mineral juga roti untuk Desya—-tak membutuhkan waktu lama, Nara kembali lagi ke lapangan, membawa roti coklat juga air mineral yang akan ia berikan kepada Desya, namun langkah nya terhenti saat mendengar suara tawa yang keluar dari mulut Desya

Desya tertawa renyah—-"Parah lo Ras, berani banget lawan Pak Doni yang katanya killer banget itu"

"Gue cuma ngelakuin apa yang harus gue lakuin. Fikir aja sama lo Sya, masa iya gue harus lari beli bubur ke tanah abang cuma buat ngelakuin hukuman gue. Parah kan Sya"

Desya kembali tertawa sambil sesekali mengusap air mata nya yang tiba-tiba keluar.

Nara melihat itu, ia merasakan hal yang aneh dari dalam dirinya. Merasa kesal saat melihat Desya bercanda dengan laki-laki lain, ya ia kesal—-sangat kesal.

"Naraaa" gadis berambut curly di bagian ujung nya menghampiri Nara yang posisi nya ada di pinggir lapangan, berdiri sambil memegang roti coklat dan air mineral yang tadinya akan ia berikan kepada Desya.

NARAYA (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang