pertengkaran

174 16 39
                                    

____________________

Nara berdiri di tengah lapang membuat siswi kelas Desya heboh, apalagi Evie yang malah teriak teriak tak jelas

"YA ALLAH ITU SIAPA YANG BERDIRI BAJU NYA KERINGETAN ASTAGFIRULLAH"

"BARU AJA GUE CUCI BAJU KEMARIN EH MALAH MAIN KERINGET-KERINGETAN"

"ADUH, GAPAPA DEH OLAHRAGA SAMPE BESOK KALO LIAT COGAN GINI MAH"

Semakin dibiarkan semakin tak jelas, Mona langsung membekap mulut Evie yang sedari tadi teriak-teriak tak jelas. Di tempat nya Desya hanya menoleh sebentar kemudian melanjutkan melempar basket ke arah yang lainnya.

Tania tersenyum licik saat melihat Nara, ia jadi punya ide untuk memulai aksi nya.

"Tuh Nara Sya" tunjuk Airin ke arah Nara, Desya mengangguk sebagai respon dan kembali bermain lempar bola basket.

"Sini Sya" teriak Hida, Desya melempar bola basket nya ke arah Hida namun tanpa ia ketahui Tania maju ke sisi Hida, ia yang tak siap pun terkena lemparan bola basket Desya yang lumayan kencang, dan...

Tania pingsan!

"TANIA" teriak Desya sambil berlari ke arah gadis itu

Hida menangkap tubuh Tania yang memang ada disisi nya barusan, seketika semua nya berkumpul menatap ke arah Tania. Evie lagi yang paling heboh, ia menepuk-nepuk pipi Tania supaya bangun

"Panggil pmr cepett atau bawa tandu, tanduu hei!!" teriak Desya panik, ia tak sengaja melempar nya padahal sasarannya Hida tapi kenapa Tania malah maju?

"Kenapa?" tanya Nara tiba-tiba, ia melihat Tania yang sudah tergeletak

"Desya ga sengaja lempar bola basket ke arah Tania"

Nara menatap Desya datar kemudian ia mengangkat Tania ke arah UKS, membuat semua nya melongo. Desya tak memikirkan itu, ia segera mengejar Nara dan ingin meminta maaf kepada Tania. Ia merasa sangat bersalah.

Nara merebahkan tubuh Tania di atas ranjang UKS, diikuti dengan Desya di belakang nya.

Desya langsung mendekat ke sisi Tania—-"Tan sorry, gue gatau kalo lo bakal maj—-"

"Lo sengaja kan Sya?" potong Nara, Desya tak mengerti apa maksud Nara? jelas-jelas ia tak sengaja. Banyak ko saksi nya!

"Gue ga sengaja Nar, sumpah. Tadi gue mau lempar bola ke—"

"Lo pasti sengaja. Gara-gara Tania bela Seruni kan?"

Lho? ko jadi bawa-bawa masalah ini lagi?

"Gue ga kepikiran itu sama sekali Nar. Gue ga sengaja lempar bola nya ke arah Tania, tadinya—-"

"Mending lo keluar Sya. Biar gue jagain Tania"

Nara ngusir gue? batin Desya sedikit tak percaya

"Oke nanti gue bakal keluar. Tapi gue mau tunggu Tania bangun, gue mau minta maaf sama dia Nar" mohon Desya

"Ga usah! biar gue aja yang jagain dia!" bentak Nara.

Desya sedikit tertohok, karena baru kali ini Nara bentak-bentak di depan Desya seperti ini. Apa salah nya begitu besar di mata Nara?

"Udah lah Sya, lo keluar aja"

Desya menatap ke arah pintu, ternyata disana ada Hida, Arumi, Agus, juga Evie.

"Iya Sya, lagian lo ngapain sih mohon-mohon sama orang yang egois!" ujar Arumi kesal

"Iya Sya. Ayo, olahraga lagi. Pak Gunawan juga ga bakal apa-apain lo Sya"

NARAYA (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang