HUT Sekolah(3)

170 12 2
                                    

Nara dan Desya kembali duduk di tempat semula mereka duduk. Disana ternyata sudah ada Reno, Raffi, Agus, Bambank, Somad. Entah apa yang mereka lakukan sambil nyengir kuda

"Lo darimana tadi?" tanya Nara ke arah mereka

"Belakang sekolah, ngopi dulu. Haus" jawab Somad

"Sya"

Mereka menoleh ke asal suara, ternyata itu Rasya yang memanggil Desya barusan. Desya tersenyum tipis—-"Iya?"

Tatapan Rasya beralih ke arah Nara—-"Nar, boleh gue ngomong sebentar sama dia?"

Nara menaikan satu alis nya "Kenapa ga disini aja?"

"Nar, sebentar"

"Gue cuma mau ngomong penting sama dia" Rasya tau pasti jika sudah dekat dengan Nara, ia susah untuk membawa Desya langsung

Desya melihat raut wajah Rasya yang terlihat memelas, membuat ia menjadi kasihan—-"Nar bentar, gue ikut Rasya dulu"

"Anjir Ras, dari kapan lo lemah gini? yang kita-kita tau lo badboy loh Ras"

Rasya menatap ke arah Raffi—-"Pala lo, gue gergaji"

"Hahahaha, iya dah iya"

"Jangan lama" ujar Nara membuat Rasya tersenyum —-"Yoi"

Desya mengikuti Rasya yang sudah berjalan di depannya. Ia tak tahu Rasya ingin membahas tentang apa, seperti nya penting.

Disinilah mereka sekarang, kantin—-"Sya lo mau makan atau apa?" tawar Rasya

"Ga Ras, lo mau ngomong apa? langsung ke inti nya aja. Gue mau liat si Nara tampil soal nya"

Rasya mengangguk, ia menatap ke arah sekitar nya siapatau ada yang memata-matai mereka berdua.

"Mulai sekarang, lo harus hati-hati sama Tania" ujar Rasya sambil berbisik, Desya mengerutkan kening nya, lho kenapa? Desya tak terlalu dekat dengan Tania walaupun mereka satu kelas, dan menurut Desya tak ada yang membuat dirinya harus berhati-hati dengan gadis itu

"Gue cuma kenal sama dia. Ga pernah bikin masalah, ngobrol aja jarang. Kenapa lo bilang gitu Ras?"

"Justru itu, gue ga sengaja denger kalo dia buat rencana biar lo sama Nara jauhan. Dia suka sama Nara, tapi Nara selalu anggap kalo si Tania itu kek ga ada"

"Tau darimana lo? Tania murid baru, jadi hal wajar aja kalau dia suka sama Nara"

Rasya menceritakan semua nya, darimana ia mengetahui semua ini

Flashback On

Rasya berjalan ke arah toilet pria yang ada di koridor IPA karna kebetulan dirinya baru keluar dari ruang musik yang letaknya tak jauh dari koridor kelas IPA, ia harus membenarkan tatanan rambut nya, di HUT Sekolah nya ia harus tampak fresh dari biasanya.

Namun langkah nya terhenti saat melihat seorang gadis yang tidak ia ketahui namanya sedang menelpon dengan seseorang dekat toilet perempuan.

Rasya tidak berniat menguping, tetapi gadis itu menyebut nama Desya, dengan sigap Rasya sembunyi di balik lemari tua rapuh yang ada di dekat toilet perempuan

"Gue udah kirim contohnya ke lo, dan lo harus tulis kata-kata nya sesuai dengan tulisan yang udah gue kasih. Lo ngerti?"

Rasya mengerutkan kening nya, apa maksud nya?

"Desya Anyelir"

"Tenang aja, bayarannya lebih besar dari sebelumnya"

"Hahaha, aman. Selama ada gue, Tania, semua nya bakal aman"

NARAYA (SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang