Chapter 29 | Sebuah Misteri

Magsimula sa umpisa
                                    

Mobil Ferrari hitam sudah menunggu di bawah sana. Puluhan orang mengelilingi mobil mewah itu. Saat Valeska dan Athena turun, teriakan teriakan terdengar. Valeska langsung tersenyum menyapa mereka. Orang-orang berteriak memanggili nama Valeska, bahkan tak sedikit orang yang memanggil nama Athena.

"Please, take a photo with me, Vale! I'm a big fan of you!" Suara teriakan dari salah satu penggemar, membuat Valeska menghmpirinya untuk befoto bersama. Keriuhan semakin menjadi jadi saat Valeska berfoto dengan salah satu penggemar.

"Vale! Take a photo with me too."

"Vale, I also want!

"Vale."

"Vale!"

Melihat kondisi yang semakin tidak kondusif, membuat Valeska dan Athena langsung masuk ke dalam mobil. Tiga penjaga dengan pakaiaan hitam membantu mereka masuk. Ketukan-ketukan pada kaca mobil semakin jelas terdengar. Cepat, Athena menginjak pedal gas mobil.

"Astaga! Mereka semua benar-benar gila!" keluh Athena. Valeska tertawa mendengar ucapan Athena. "Tapi mereka yang membuatku ada di posisi seperti ini," jawab Valeska yang diakhiri dengan tawa. "Ya, kau benar! Tanpa mereka kau tidak akan ada dan bukan siapa-siapa!" kekeh Athena.

'Deg!'

Tanpa mereka? Valeska baru tersadar. Bukan. Bukan tanpa mereka Valeska bisa menjadi seperti ini. Kalau tidak ada yang mendukungnya dahulu, ia tidak akan bisa menjadi seperti ini. Seseorang yang dahulu selalu mendukungnya sepenuh hati. Seseorang yang selalu mengorbankan apa pun demi dirinya. Seseorang yang selalu Valeska nanti.

Satu orang yang membuat Valeska berhutang kata terimakasih dan kata maaf.

"Kau tak apa? Apa kau terluka?" Pertanyaan Athena menyadarkan Valeska. Langsung saja bibir Valeska tersenyum menanggapi pertanyaan Athena. "Tidak. Aku baik-baik saja!" ucap Valeska.

Tiga puluh menit berkendara, akhirnya Valeska dan Athena sampai di mansion mewah milik Valeska

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Tiga puluh menit berkendara, akhirnya Valeska dan Athena sampai di mansion mewah milik Valeska. Pintu gerbang langsung terbuka lebar secara otomatis kala mobil Ferrari hitam berada tepat di depan gerbang.

"Salah satu mansion megah yang pernah aku lihat!" ujar Athena dengan nada bangga. Valeska tertawa kecil saat mendengar ucapan Athena. Kepalanya menggeleng pelan—membantah ucapan Athena."Tidak. Ini tidak megah!" elak Valeska.

"Kau merendah untuk meninggi!" Valeska yang mendengar ucapan sindiran dari Athena, langsung dibuat tertawa. "Astaga, bukan seperti itu maksudku!" ucap Valeska.

"Sudahlah lupakan."

"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Arco Iris | TAMATTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon