"Nama anak panti disini juga sama, ada yang bernama Desya" ujar Ibu panti sambil tersenyum, "Oh ya? yang mana ya bu?"

Senyuman Ibu panti memudar—-"Ada di kamar, nanti Ibu ajak kalian bertemu dengannya. Oh Iya, Ibu sampai lupa, nama Ibu Tina, panggil aja Bu Tina"

"Ibu, dicariin Bapak" ujar seorang anak kecil yang menghampiri Ibu Tina—-"Oh iya, Ibu lupa, Nak Nara, Nak Desya Ibu tinggal dulu ya. Kalau kalian butuh apa-apa bisa cari Ibu di depan"

"Iya Bu terimakasih sebelumnya" ujar Nara

Ibu Tina mengangguk kemudian berlalu dari hadapan mereka berdua bersama anak kecil perempuan tadi. Nara terdiam begitupula dengan Desya.

"Ca" panggil Nara membuat Desya menoleh barang sebentar, karena sekarang tatapannya kembali lurus

"Lo sakit?"

Desya menggeleng, ia juga tak tahu mengapa dirinya bisa muntah darah seperti ini biasanya hanya mimisan saja.

"Terus kenapa muntah darah? apa lo ga minum air anget?"

Desya teringat, dari semalam dirinya meminum air mineral dingin, padahal seharusnya air hangat. Desya gampang mimisan jika berada di suhu dingin, sempat di periksa ke dokter dan ternyata Desya tidak memiliki penyakit khusus. Dan Ibu nya pernah bilang, jika Bapak Desya sering mengalami hal yang sama jika berada di tempat yang dingin.

"Lupa" jawab nya sambil mendudukan tubuh nya perlahan

"Nar mnding keluar lagi, kasian Tania"

Nara menggeleng—-mana mungkin ia meninggalkan Desya di saat sedang sakit

"Sya, soal tadi—-"

"Udah gapapa, gue tau lo emosi sama gue"

"Gue mau ke air" ujar Desya

"Gue anter"

Desya tak menjawab, ia berjalan di depan Nara, sambil sesekali menatap setiap ruangan yang ada di dalam panti itu. Desya melewati beberapa kamar yang pintunya tertutup, namun tatapan Desya menjadi terfokus pada satu pintu yang terbuka, ia berjalan perlahan sampai ia melihat gadis kecil yang tengah berbaring dengan boneka doraemon di genggamannya. Desya menoleh ke arah Nara yang juga sedang menatap ke arah nya

"Ekhemm" Desya berdeham ke arah seorang gadis kecil yang kini tersenyum pada nya

"Kakak boleh masuk ga?"

Gadis kecil itu mengangguk membuat Desya tersenyum senang, ia masuk kedalam kamar itu dan diikuti Nara di belakang nya.

"Hai, ko sendirian? ga ikut yang lain?" Desya berjongkok di sebelah ranjang kecil gadis itu

"E..engga teh"

"Nama kamu siapa cantik?" Desya membelai pipi mulus gadis kecil yang menyorot perhatiannya

"Nama aku Desya teh" jawab nya sambil tersenyum, Desya juga Nara saling pandang. Oh ternyata ini yang di bilang ibu panti tadi

"Kalo nama teteh sama aa siapa?"

"Nama kita sama lho, nama Kakak Desya, dan ini namanya Kak Nara"

Gadis kecil itu memicingkan mata nya seperti sedang menyelidik sesuatu—-"Teteh bohong ya sama aku?"

Desya tertawa pelan kemudian menggeleng—-"Mana bisa kakak bohongin gadis cantik seperti kamu. Oh iya kenapa kamu ga ikut sama yang lain cantik?"

Gadis itu masih tetap tersenyum kemudian menyibakan selimut yang sedaritadi menutupi kaki nya—-Desya dan Nara terkejut karena...

NARAYA (SEHUN)Where stories live. Discover now