56. Kiana-nya Saga, Saga-nya Kiana, Selamanya

Začít od začátku
                                    

Benar-benar tidak aktif ponselnya.

"Eh nanti malem lo ikut party si Zara? Dia ultah."

"Ikutlah gila, dia cantik banget!"

"Lagian party sekolah without guru itu dah lama banget, ini rumahnya mewah banget lagi, bakal cozy sih."

Dari tadi di setiap koridor yang dijalani Kiana, pasti orang-orang sedang membicarakan Zayara's birthday party. Di grup kelas yang tidak ada guru di dalamnya, pasti topik yang sedang dibahas adalah tentang nanti malam, acara di rumah Zayara dari jam 20.30 wib sampai 00.00 +.

Zara memang seterkenal itu di sekolah karna parasnya yang menawan sekaligus dia juga anak olimpiade. Walau terbilang baru memasuki dunia SMA, info apa pun tentang Zayara Audy pasti langsung tersebar.

Kiana sekarang tidak tahu ingin kemana lagi. Namun seharusnya dia tidak bingung, karna ketidakmunculan Sagara satu hari, bukannya tidak menjadi masalah lagi baginya?

Kiana merasa tidak enak saja ke kelas, dan dia tidak tahu ingin pergi ke siapa, termasuk Raksa karna cowok kelas dua belas yang menjadi temannya saat Sagara tidak ada dan orang yang memberi tulisan 'pretend is a game were gonna win' itu sedang simulasi ujian. Lagipula untuk apa Kiana ke sana? Raksa bukan rumah, demikian juga dengan semua orang lain di sekolah, kecuali... Sagara?

Tapi--

"Kak, Zara ngundang ka Kiana nanti malam. Bisa kak? Biar gue buat namanya di daftar tamu."

"Oh?"

Ada Zanan yang tiba-tiba muncul di samping Kiana. Zanan itu salah satu dari lima teman Zayara yang menemani adik kelasnya itu ke rumah sakit ketika bola basket yang kebetulan sedang dikendalikan Sagara terkena pada kepala Zara.

Dan tentang Zanan yang sedang menunggu jawaban Kiana, apa jalan yang baik jika nanti Kiana datang mengikuti acara perayaan Zara nanti?

"Oh, okey," jawab Kiana karna tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Sebenarnya sih males banget, Zara ngajak lo supaya ka Aiden ikut kali. Karna kalau lo ada, pasti dia ada." Zanan merenggut dalam hati.

Orang-orang tahu bahwa Kiana dan Zara tidak terlalu dekat, bahkan sebagian besar murid SMA Tunas Bangsa mendapat info kalau saat olimpiade di Surabaya tempo waktu, Zara pernah menangis diam-diam di bus karna Sagara tampak sangat excited ketika suara Kiana yang berbunyi 'I MISS YOU!!!' terdengar dari ponsel cowok itu.

Tapi Zara tidak pernah melakukan kekerasan, begitupun dengan ... tindakan benci secara terang-terangan, kan? Atau bagaimana?

"Tapi sebenarnya yang paling penting bilangin ke kak Aiden ya kak, Zara minta itu banget. Kakak itu gak bisa dihubungin dan ga bales-bales chat Zara... hehe."

"Loh, kok ga dibales?" tanya Kiana bingung. Sagara selalu membalas pesan orang yang mendapat nomornya yang pada dasarnya susah didapat. Makanya yang punya kontak Sagara pasti yang memiliki informasi penting untuk disampaikan. Dan mengenai share contact, semua siswi yang dapat nomor Sagara mana mau membagi-bagi itu, walaupun mereka gak disave back sih.

"Hahaha, iya gatau deh ahahaha." Zanan menjawab sambil melihat ke arah lain.

"Dih, lo kan pasti yang larang? Najis." Zanan ngomong lagi dalam hati.

Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Kde žijí příběhy. Začni objevovat