35. Ruang Musik || Sagara's Issue?

25.3K 2.5K 483
                                    

Halo! Nyaman banget pake gaya nulis sekarang, anyone yg sadar ada perubahan aku nulis ga sih?
Btw gak sabar realese new projectsku! Sayang banget sama cerita ini, cerita selanjutnya, all.

Cerita ini katanya agak lama update, iyaa susah banget nulisnya. Kasih saya tantangan dengan kalian kasih vote dan comment yaa, aku ga kasih targetnya, karna tau pembaca Rewrite My Heart yang terbaik!

Vote dulu yaa, hahaha biar cepet update
Happy reading

Vote dulu yaa, hahaha biar cepet updateHappy reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



яєωяιтє му нєαят






KALAU di sekolah lain ruang musik seringnya sepi jarang ada yang mengunjungi, maka berbeda di SMA Tunas Bangsa.

Tidak bisa menghidupkan nada dalam benda menciptakan kesan malu sendiri padahal talenta bermain musik tidak diwajibkan di sekolah itu. Mungkin karena 99,7 persen murid SMA Tunas Bangsa setidaknya pasti dapat memainkan satu alat musik. Paling banyak, sih, gitar. Apalagi anak cowok.

Konteks jarang sepi di ruang musik SMA Tunas Bangsa bukan hanya karena murid-murid itu rajin sekali latihan. Namun, di ruangan itu terdapat tiga air conditioner, dan benda pendingin ruangan itu selalu hidup dengan angka 20° Celcius. Nyenyak sekali untuk tidur.

"Kapan terakhir kali gue ke sini ye?"

Kiana bermonolog. Ia membuka pintu minimalis mode kupu tarung dua lapis. Bagian luar terbuat dari kaca bening, dan pintu dalam terbuat dari kayu jati hitam.

Ruang musik adalah salah satu gedung besar namun tak sebesar Gedung Pertemuan SMA Tunas Bangsa. Sendirian di sini benar-benar membangkitkan imajinasi Kiana untuk berdansa tunggal layak Genevieve atau Ashlyn dalam animasi Barbie in the 12 Dancing Princesses.

Namun, dengan nilai 3 dalam berdansa, daripada menghancurkan alat-alat musik yang tergantung rapi, Kiana menghempaskan imajinasinya jauh-jauh.

Awalnya Kiana pikir pasti ada satu dua makhluk hidup--tidak tahu makhluk halus-- ada di tempat ini. Dan, ya, semesta sedang berpihak. Kiana benar-benar sendiri di gedung musik!

 Kiana benar-benar sendiri di gedung musik!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now