21. Di Mobil

23K 2.5K 204
                                    

🍒ꦿꯧRιnтιн pιlυ◍ཻꢀ᮪⸱ᨗᨗᨗ﹆"Di sudut ruang sunyi, aku tengah menulis sebuah cerita dengan kamu yang menjadi pemerannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍒ꦿꯧRιnтιн pιlυ◍ཻꢀ᮪⸱ᨗᨗᨗ﹆
"Di sudut ruang sunyi, aku tengah menulis sebuah cerita dengan kamu yang menjadi pemerannya. Kini aku mencoba memahami, sehingga segala atensiku terpusat padamu. Pemilik senyum yang menciptakan debar layaknya racau ombak dipantai lepas, dengan iris mata indah bak lukisan jingga yang
mengabstrak di atas langit."
-esterspy




"Kak?"

Selang sepuluh detik setelah Zayara yang masih di luar bertanya, Kiana melihat ke kanan, ke arah Sagara.

"Oke..," jawab Sagara.

"Ya." Sagara membuka pintu lewat salah satu tombol yang tertempel di pintu mobil pengemudi.

Zayara menerbitkan senyum. "Beneren, Kak? Makasih, yaaa." Zayara mendudukkan badannya ke kursi mobil belakang tempat penumpang.

Tak ada lagi yang mencipta suara, benar-benar berhenti sejak Zayara mengucapkan kalimat terima kasih.

Zayara menggulung rambutnya tinggi, Sagara fokus mengemudi, Kiana tak ada kerjaan hingga menghapali plat mobil, kereta, bahkan becak

"Eum ... kak?" Zayara memanggil, ia memunculkan kepala dari belakang ke depan di antara Kiana dan Sagara.

"Iya."

"Kenapa?"

Zayara menolehkan kepalanya ke kanan, ia tersenyum lebih manis. Kiana juga menoleh ke kanan yang di mana tatapan Zayara tertuju.

Kiana takjub, adik kelasnya ini benar-benar cantik. Zayara manis juga. Kiana kemudian membuka cermin yang memang ada di atap dalam mobil. Gerakan tanpa sadar Kiana untuk berkaca terlihat oleh Sagara.

"Bukan ka Kianaa, tapi ... kak Saga."

Zayara memanggil sahabat masa kecilnya dengan panggilan 'Saga'. Ya, emangnya kenapa?

Dengan panggilan Saga.

Panggilan Saga.

Saga.

"Oh, maaf, yaa." Kiana melanjutkan aktivitas bercerminnya. Sebelumnya Kiana belum pernah setidak pede seperti sekarang. Dari hal ini Kiana tahu bahwa kecantikan Zayara benar nyata adanya. Apalagi Kiana sedang berada dalam masa break out sekarang.

Tangan kanan Sagara mengitari setir mobil. Cowok itu kemudian menoleh ke kiri. "Kenapa?"

"Gak papa, di muka gue kayaknya ada jeraw--" Kalimat Kiana terpotong.

"Kalo mau tanya soal ini boleh gak, Kak?"

Kedua suara itu tidak bersahutan, sebab waktu dan detiknya bersamaan keluar dari mulut Kiana dan Zayara.

"Boleh, soal apa?" Sagara menjawab.

Zayara membuat mengembangkan sudut bibir. "Gu--aku cuma minta pendapat, kak. Tukar pikiran, hehehe, bukan apa-apa kok," ucap Zayara. "Kalau analisis data kualitatif yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang informasi yang gak perlu, mengorganisasi data hingga akhirnya ditarik kesimpulan yang kemudian diverifikasi. Menurut kakak hasil atau jawabannya?"

Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now