49. Olimpiade

16.7K 2.2K 808
                                    

enjoy chapter 49, oh ya make sure read author's note

🍒ꦿꯧ⸼ѕαjαk αthєnα◍ཻꢀ᮪⸱ᨗᨗᨗ﹆"Kita hanyalah suatu perumpamaan yang tidak mungkin, dan hanya suatu kesempatan yang dipertemukan karena ketidaksengajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒ꦿꯧ⸼ѕαjαk αthєnα◍ཻꢀ᮪⸱ᨗᨗᨗ﹆
"Kita hanyalah suatu perumpamaan yang tidak mungkin, dan hanya suatu kesempatan yang dipertemukan karena ketidaksengajaan."

- jadi, tolong baik-baik saja saat semua berakhir.


яєωяιтє му нєαят


OLIMPIADE DIMULAI DALAM HITUNGAN ...

SATU ...

DUA ....

"Tunas Bangsa high school mathematics olympiad begins!"

Semua peserta bahkan guru yang menonton di balik dinding kaca, ikut merasakan ketegangan yang menguat di dalam gedung olimpiade SMA Tunas Bangsa.

"Ini seru, sih."

"Ya, dong. Pacar gue tuh ada di sana. Siap sekolah nanti, kita mau ke Le Quartier makan-makan~"

"Dih, bucin banget lo! Gak juga nanti jadi juara 1, paling Zara lagi. Tuh dia fokus banget di tv," tunjuk siswi kelas XI IPA 3 ke televisi yang menampilkan wajah Zayara yang serius mengerjakan soal.

Yang melihat keberlangsungan olimpiade memiliki ruang khusus yang kedap suara. Jadi pembicaraan mereka tidak mengganggu peserta, dan keberadaan mereka pun tidak mengacaukan fokus karna ruangannya terletak di belakang.

Tentang Zayara yang olimpiade online, semua terjadi transparan. Meja yang digunakan Zara bersih tanpa media bantuan. Dua guru juga duduk di belakang siswi akselerasi itu untuk mengawas, dan mereka tidak membantu Zara mengerjakan olimpiade sedikitpun.

"Ini pertama kalinya gue mantengin olim SMA Tunas Bangsa, dan itu hanya karna kak Kiana ikut, hahahaha, gila sih. Gue mau nunggu sampe hasilnya keluar sumpah."

"Jangan gitu, siapa tau nilai olimpiade math kakak itu bagus nanti? Who knows? Banyak, kan, yang dikira bodoh, padahal jenius cuma karna ga diasah tajam aja selama ini?"

"Duh, yang begitu ya cuma ada di film dan buku."

"Tapi film dan buku sebagian besar terjadi dan diambil dari dunia nyata, kan?"

"Tentang hasil olimpiade gini, cuma 0,001 persen yang lucky begitu. Yang biasanya bego, tiba-tiba dapat nilai bagus, ya aneh lah! Apalagi untuk Kak Kiana. Gue bilang gini, karna gue sendiri pernah ga sengaja lihat di buku daftar nilai Pak Tio, nilai kakak itu dua puluh di ujian matematika."

"Siapa yang tau kalau ternyata kakak itu belajar sendiri selama ini untuk olim?"

"Oh, girl, you are too innocent or being weird? Olimpiade dua minggu lalu diumumkan, siapa coba yang otaknya biasa bisa belajar hanya empat belas hari dan bakal dapat nilai bagus? Kalau tadi kak Kiana itu Zara ya masuk akal. Apalagi kan ka Aidennya di Surabaya, siapa coba yang ajarin dia? Ortunya kan sibuk, dia anak tunggal, dan gak punya lagi? Hahahaha."

Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang