20. Lari Pagi Manis

20.9K 2.2K 221
                                    

🍒ꦿꯧRιnтιн pιlυ◍ཻꢀ᮪⸱ᨗᨗᨗ﹆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍒ꦿꯧRιnтιн pιlυ◍ཻꢀ᮪⸱ᨗᨗᨗ

"Bagaimana bisa kamu menyuruhku untuk baik-baik saja, sedangkan penyebab patahnya hatiku adalah kamu sendiri?"
-Rewrite My Heart-



PAGI ini di hari Minggu, seluruh murid dan guru SMA Tunas Bangsa, tengah berada di lapangan outdoor sekolah.

Setiap 6 bulan sekali, maka sekolah ini akan mengadakan lari pagi bersama. Menjalin tali kasih persahabatan antarkelas, katanya. Padahal Kiana tidak merasa begitu, ups.

Beberapa siswa ada yang membawa skipping rope, skeatboard, dan tak sedikit beberapa laki-laki sok keren membawa barbel fitness. Ada-ada saja! Tujuan ke sini, kan, untuk lari pagi, jadi untuk apa membawa hal-hal berat seperti itu?

Sagara sedang mengurusi sesuatu. Seraya menunggu instruksi dari OSIS, Kiana memilih untuk menelungkupkan wajahnya ke meja.

Ah, seharusnya dia bisa rebahan dan marathon nonton drama Korea bersama sang mama sekarang. Tetapi atas bujukan Sagara, dengan embel-embel akan diberi bear brand satu kotak, maka sekarang di sinilah Kiana berada.

Ikut kegiatan sekolah seperti ini tentu bisa menambah nilai. Sagara berusaha sekuat mungkin, melakuan berbagai cara agar rapot Kiana bisa bagus, walau semua niatnya ini kadang membuat Kiana kesal.

Kiana menyeret kaki magernya, ketika seorang guru menginstruksikan agar mereka baris teratur.

Matahari tidak begitu panas pagi ini, tapi hampir semua siswi memakai topi dengan berbagai ukuran. Ah, mereka alergi panas mungkin.

Setiap kelas berbeda barisan. Barisan kelas sebelas, mau IPA atau IPS berada di tengah-tengah, di antara kelas dua belas dan kelas sepuluh.

Satu-persatu murid SMA Tunas Bangsa berjalan keluar gerbang. Beberapa penjaga mengikuti dari belakang, mengantisipasi adanya kecelakaan.

Seraya berlari kecil, Kiana memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Memang jika acara seperti ini, maka mereka semua bebas untuk menggunakan baju olahraga apa pun.

Pandangan Kiana sedari tadi lebih terfokus ke deretan anak kelas sepuluh yang tengah berlari dengan diselingi tawa.

Kiana meringis melihat penampilan dirinya sekarang. Cewek itu mulai membandingkan gaya bajunya dengan salah satu anak kelas sepuluh, yang terkenal berprestasi di sekolahnya.

Zayara dan siswi kelas sepuluh lainnya, sepertinya kompak ataupun janjian untuk memakai baju olahraga berwarna putih, dengan celana olahraga yang cukup pendek berwarna merah. Mereka tampak memukau dengan semua itu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now