03. Ada yang Suka

48.4K 4.6K 319
                                    

-sαjαk αthєnα-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-sαjαk αthєnα-

"Di sini bukan tentang siapa yang memulai, tetapi tentang bagaimana kamu yang pandai mengubah rasa bosan menjadi cemburu."





"Ehem."

"Batuk, Pak? Minum baygon!" suruh Kiana tanpa minat untuk menoleh ke belakang.

Orang itu memegang tangan Kiana dari belakang, lalu senyum dan diakhiri ringisan karena sudut ujung bibir yang robek.

"Aishhhh!!" desis Kiana.

Kegalauan karena nilai tadi, tak dipedulikan Kiana. Cewek itu membuang kertasnya ke lantai begitu saja. Sekarang yang terpenting adalah Sagara, si berandalan jenius pujaan kaum hawa SMA Tunas Bangsa.

Wajah Sagara dipenuhi luka yang lumayan parah. Sudut bibir yang dua hari lalu diobati Kiana, sekarang menjadi malah tambah parah.

Seragam cowok itu tadi pagi masih berwarna putih, sekarang telah berubah menjadi warna kecokelatan─karena tanah dan karena cowok sok keren ini yang pasti mengelap darahnya di sana.

"BEGO! SAGARA BEGO! Taunya berantem tapi tetap jadi anak olim!! Sok-sok an!!Taunya buat gue nangis!!"

Kiana melampiaskan kekesalannya pada kaki cowok itu. Mereka berdua kini berada di UKS SMA Tunas Bangsa.

Entah ke mana semua anggota PMR, jadilah Kiana yang harus mengobati cowok ini. Ya, bagaimanapun Sagara tak'kan mau jika bukan Kiana yang memegang wajahnya.

Cengeng.

Air mata Kiana keluar, mungkin karena nilai test tadi dicampur karena Sagara bego ini. Kiana jadi punya alasan untuk menangis.

Entah kenapa Kiana tak dapat menghentikan air matanya sendiri. Sagara yang melihat itu kasihan lantas memeluk cewek itu dengan tangannya yang menepuk-nepuk punggung Kiana.

"K-kenapa lo hobi banget buat orang nangis, sih?"

"Supaya lo pegang muka gue. Gue gaada yang gituin. Lo kan ada yang gituin," ucap Sagara. Dia menyisir rambut Kiana yang ia peluk menggunakan jemarinya. Sagara lalu menepuk-nepuk kepala belakang Kiana dengan lembut. "Cengeng."

Perkataan Sagara membuat Kiana diam. Kiana memiliki orang tua yang ada di sampingnya jika Kiana butuh sesuatu, sedangkan Sagara tidak. Sebenarnya ada alasan lain juga yang menjadi sebab mengapa Sagara mengikut pindah ke Indonesia bersama keluarga Kiana.

Kiana diam memperhatikan Sagara yang sekarang membuat tanda jempol di jemarinya, tanda cowok itu baik-baik saja.

Yang paling membingungkan yaitu, Sagara adalah orang yang ikut sakit bila Kiana sakit. Kiana masih sangat ingat ketika dulu Sagara menangis terus-menerus agar diperbolehkan ikut ke Indonesia.

Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now