33. People Pleaser, Mengetahui

21.5K 2.1K 68
                                    

Halo, belakangan ini telat update mulu karna lagi bingung, sebenarnya udah ada part RMH sampai 40 tapi itu ada scene 'ga aman' (?) pusing mikir, jadi masih on hold.

"kata, ini semua baik-baik saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"kata, ini semua baik-baik saja.
ketakutan dulu, mencipta diam suara.
tidak, tidak. ini semua di luar rencana.
kita tidak baik-baik saja."
- Rewrite My Heart -



SAGARA memandangi punggung Kiana yang menjauh kembali memasuki area sekolah SMA Tunas Bangsa. Keadaan sekolah di lapangan sudah sepi, koperasi tutup, begitu juga kantin 1, 2, dan 3.

Ia menyandarkan kepala pada setir mobil. Menaikkan suhu mobil agar tubuh tak lagi merasa lebih dingin.

Detik setelahnya kepala Sagara menoleh arah kiri mendapati air mineral di dalam botol berwarna hitam bening yang terletak di samping ransel Kiana.

Sisa satu teguk dalam botol itu lebih dari cukup untuk Sagara saat ini. Namun, membiarkan dirinya sedikit tak dahaga dengan meminum air minum milik Kiana yang sahabatnya itu juga pasti nanti akan haus bukanlah pilihan yang tepat.

Keluar mengendarai mobil untuk membeli sendiri air minum juga bukan pilihan yang tepat, bisa-bisa kepalanya ini akan merepoti orang lain bahkan Kiana jika ia tidak sanggup berjalan lagi.

Tangan Sagara yang sebelumnya tadi ingin meraih tempat minum Kiana sudah ia turunkan. Sagara tak menyicip air itu setetes pun agar Kiana tidak kekurangan satu tetes yang begitu berharga sekarang bagi Sagara.

Setelah ini mungkin ia akan mencoba mengingatkan diri sendiri untuk membawa air mineral ke sekolah dari apartemen, seperti halnya yang tiap pagi Sagara ucapkan untuk Kiana ketika mereka akan berangkat sekolah.

Cowok dengan panggilan 'Saga' dari Kiana itu kembali menumpukan beban kepala pada sisi setir mobil. Tapi entah kenapa rasanya Sagara tak sabar melihat Kiana yang berpuluh menit lagi akan berada di kursi sampingnya bercerita banyak hal tanpa alur jelas.

Jika sekiranya Kiana nanti akan memintanya untuk membeli lima es dawet maka dalam keadaan kepala seperti ini Sagara rasa ia masih sanggup!

Sanggup.

Sagara tak pernah menyadari dalam hidupnya sendiri bahwa sedari umurnya beranjak ke-empat tahun ketika mama dan papanya kian bertengkar terus menerus, Sagara sudah menempatkan Kiana pada urutan paling atas manusia terpenting di dunia dalam hari-harinya, melangkahi diri Sagara sendiri.

Sagara ... sangat sayang Kiana.




Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now