25. Persiapan HUT SMA Tunas Bangsa

20.2K 2K 5
                                    

KIANA bukan tipe cewek yang begitu suka berbelanja, namun sewaktu-waktu Ana--panggilan dari Sagara--itu kadang tiba-tiba semangat untuk melakukan aktivitas memanjakan diri hobi kebanyakan wanita.

Hari menjelang siang. Pengunguman semalam tentang HUT SMA Tunas Bangsa membuat Kiana seperti ini. Aish, bukan karena nanti waktu pesta sekolah ia ingin wiw, wow, wah, woah dilihat orang. Namun, hal ini akan dimuat di majalah dan album SMA Tunas Bangsa! Kiana tidak mau terlihat burique saat difoto.

"Too late." Kiana menatap kepala Sagara yang menyembul dari jendela mobil yang dibuka cowok itu ketika satpam membuka gerbang rumah keluarga Kiana.

Sagara keluar dari mobil berwarna hitam metalic itu setelah memarkirnya di pekarangan rumah Kiana.

Berjalan menuju Kiana yang berdiri di depan pintu teras Sagara memicingkan matanya yang terkena terik matahari.

Sagara dengan kaos berwarna hitam dan celana selutut berwarna cream itu mendekat ke arah Kiana. Ia menyibak pelan poni tipis di dahi Kiana.

"Kenapa nunggu di luar? Di dalam rumah aja kan bisa. Dahi lo panas."

Hal pertama yang diucapkan Sagara saat tiba tepat di depan Kiana yang berada di permukaan pintu bukanlah memberi alasan telat 2 setengah jam, melainkan mengecek apa sahabat masa kecilnya itu baik-baik saja atau tidak.

"Minum." Setelah masuk rumah Kiana, Sagara menyuruh Kiana duduk di kursi meja makan lalu segera mengambil segelas air mineral

" Setelah masuk rumah Kiana, Sagara menyuruh Kiana duduk di kursi meja makan lalu segera mengambil segelas air mineral

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Sagara pusing, menyebabkan ia  ketiduran di apartemen. Aish, bisa-bisanya dirinya ketiduran dan membiarkan Kiana menunggu sangat lama seperti ini.

Ya, Sagara berada pada fakta terlalu sayang pada Kiana--Rain Girl--Ana--nya ini. Dan satu lagi, Sagara tidak tahu akan fakta yang melekat pada dirinya.

Jangan heran pasal minum yang diambil Sagara, rumah ini memang sudah cowok itu anggap sebagai rumah keluarganya sendiri. Begitu juga sebaliknya dengan Kiana, di apartemen Sagara banyak terdapat buku pelajaran, ikat rambut, kaos kaki bekas, sisir, make-up Kiana. Bahkan perlengkapan para anak--bukan, kucing Kiana-- terdapat di apartemen berinterior mewah itu.

Kiana dan Sagara tumbuh bersama dengan segala kebiasaan itu. Mereka akan selamanya seperti ini. Ya.

Ucapkan dengan keras,

Kiana-nya Saga dan Saga-nya Kiana, selamanya.





яєωяιтє му нєαят






Kiana turun dari motor berwarna putih itu lalu memberi helm bulat yang tadi terpasang di kepalanya pada Sagara.

Hari lumayan panas, tapi entah karena diterjang angin tornado atau apa, Kiana berkata pada Sagara bahwa ia ingin supaya mereka ke Mall menggunakan motor Scoopy milik Mang Bejo si satpam komplek.

Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang