59. Heart

15.8K 1.8K 835
                                    

JAM BERAPA DISANA SAAT BACA TULISAN INI??

SPAM HERE YOUR FAVORITE EMOJI FOR REWRITE MY HEART???

SPAM HERE EMOJI 😍 KALAU KAMU PERCAYA ENDING KIANASAGA BAGUS!!

SPAM EMOJI 🙄 KALAU TETAP RAGU/TAKUT ENDINGNYA SAD!!

Thank you all for your beautiful words, it means a lot to me, Kiana Saga, Rewrite My Heart 💗 Don't forget to smash that vote button! :D

VOTENYAA :D


🍒ꦿꯧ⸼ѕαjαk αthєnα◍ཻꢀ᮪⸱ᨗᨗᨗ﹆
"Awan menggelap dengan segala racauan di langit lepas. Sebentar lagi badai datang dan runtuh kedaratan. Semesta geram, mewakilkan perasaanku yang suram."


яєωяιтє му нєαят



BERULANG kali orang tua Sagara dihubungi namun tak sekalipun pernah diangkat.

Kiana menatap papanya yang duduk di ruang tamu rumah mereka yang bernuansa abu-abu, berusaha melacak bagaimana caranya agar ia dan salah satu orang tua Sagara dapat berbicara.

Perusahaan besar Carrington, keluarga Sagara, yang terletak di banyak negara juga memberitahu bahwa kedua orang tua Sagara jarang sekali muncul. Bahkan kontak keduanya pun tak ada yang tahu.

Bisa dibilang keluarga besar Sagara Aiden memiliki beberapa pertentangan. Walaupun begitu, perusahaan maju milik mereka yang dicap masyarakat sebagai old money family itu tetap bertumbuh pesat.

Pencarian badan-badan pesawat masih dilaksanakan hingga hari ini, mungkin sampai beberapa minggu ke depan.

Kejadian pesawat JT-358, yang ditumpangi Sagara, yang jatuh di perairan batas Indonesia-Australia, sudah terlewati tiga hari.

Dan tiga hari ini juga, Kiana sangat jarang berbicara pada siapapun. Dia menghabiskan waktu di kamar tamu--yang biasanya Sagara pakai ketika sahabat masa kecilnya itu menginap di rumah keluarga Kiana.

Kiana juga tak mau sekolah. Dia benar-benar terpukul dan ingin mengulang semuanya.

Tidak lagi ada harapan. Saganya benar-benar tak akan lagi pernah ada di samping Kiana. Tidak ada benda-benda yang dibawa penumpang, yang utuh ditemukan, semuanya hancur di udara dan laut.

Kiana bangkit berjalan menuju kamar tamu. Ia mengunci ruangan itu dan mematikan lampunya, lalu berbaring di tempat tidur yang sering Sagara pakai, walau sekarang masih jam 1 siang.

Kiana jadi teringat, Sagara tidak suka gelap. Dari kecil, walau sahabat masa kecilnya itu bersembunyi di lemari saat orang tuanya bertengkar, pasti di setiap lemari rumah Sagara memiliki lampu tipis sumber cahaya yang hangat, yang akan hidup asal merasakan ada energi manusia di dekatnya.

Namun bagaimana sekarang? Tidak ada lampu untuk Sagara. Tak ada cahaya, bintang sekalipun.

Kiana mencoba untuk membuka ponselnya yang dari kemarin sangat banyak pesan masuk dari murid-murid dan guru SMA Tunas Bangsa.

Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now