10

3.5K 328 42
                                    

"Oke! Gue mau jadi pacar lo," ujar Allesta dengan senyum yang ia cetak di bibirnya.

Ada raut kecewa di wajah Bisma. Biasanya, Allesta lama sekali beradaptasi dengan cowok. Namun ini? Sekali tembak langsung iya aja.

"Seriusan lo?" tanya Reval sekali lagi.

"Hooh, yaudah yuk pergi dari sini," ajak Allesta. Ia menggandeng tangan Reval lalu pergi saja meninggalkan teman-teman nya disana.

Kini, mereka berdua berada di taman belakang sekolah. Hanya ada Reval dan Allesta saja, tidak ada orang lain.

Allesta melepaskan tangan Reval, lalu merapihkan rambutnya yang sedikit acak-acakan karena tergesa-gesa. Kemudian, ia menatap Reval.

"Maksud lo apa tadi?"

Reval menoleh cengo. "Hah?"

Allesta memutar bola matanya. "Maksud lo nembak gue tadi apa?" tegas Allesta.

Reval manggut-manggut. "Ya karena gue suka sama lo lah."

Allesta mendadak ikutan cengo, mulutnya terbuka membentuk huruf O. Heran sekaligus takjub mendengar penuturan Reval. "Eh bentar-bentar, kayaknya gue pernah lihat lo, deh." Allesta berusaha mengingat-ingat.

"Nah iya gue inget, lo kan anaknya Om Revan sama Tante Feli kan?" tebak Allesta. Ya, sepertinya memang benar.

"Seratus buat lo! Iya gue emang anak nya Revan sama Feli," tutur Reval. Ia mendapat toyoran dari Allesta keras.

"Sebut Papa atau Mama kek, nggak ada akhlak banget lo," cibir Allesta.

Reval hanya menunjukkan cengirannya. Ia menggaruk-garuk tengkuknya tak gatal. Dirinya merasa canggung, karena sebelumnya memang mereka tidak pernah dekat.

"Hmm, lo suka juga kan sama gue? Eh gak perlu jawaban lo, gue tau semua cewek di sekolah ini pada ngerebutin gue." Reval menyisir rambutnya kebelakang dengan tangan.

"Dih, PD banget lo!" bentak Allesta.

Reval hanya memincingkan matanya, seperti sedang mencurigai Allesta. Siapa sih yang menolak pesona Reval.

"Bilang aja iya, nggak usah malu-malu gitu, Beb. Kita kan udah jadi ayang," ucap Reval dengan cengirannya yang membuat Allesta mual.

"Ogah banget, gue tadi terpaksa. Gue mau bales dendam sama mantan gue, enak aja dia udah dapet pacar baru sedangkan gue belom," sinis Allesta. Ia terus berkomat-kamit tak jelas didepan Reval.

Reval mendengkus, "Oh, jadi lo cuman mau manfaatin gue, gitu?"

"Ya iyalah. Gue mau buktiin ke Bisma, kalau dia bakalan nyesel ninggalin gue!"

"Oke! Kalo gitu, karna gue statusnya udah punya pacar dan sekarang pacaran lagi sama lo, otomatis status lo adalah selingkuhan gue," ucap Reval enteng.

Allesta melotot ke arah Reval. Apa-apaan ini! Selingkuhan? Tidak ada keinginan seperti itu di hidup Allesta. Rasanya tak terima jika dijadikan selingkuhan.

"Enak aja lo jadiin gue selingkuhan, dasar fakboy lo!" cibirnya.

Reval terkekeh pelan. "Lo kan jadiin gue buat bahan bales dendam lo ke mantan lo, gak salah dong kalo gue jadiin lo selingkuhan gue? Kan impas."

Allesta mengerutkan keningnya. Sungguh, alasan Reval membuatnya ingin menenggelamkan cowok itu. Tapi jika Allesta menolak, rencananya pasti gagal total.

REVALESTA (END)Where stories live. Discover now