/Reval ketika dinistain.
___________Sudah bukan hal yang luar biasa jika seorang Reval telat masuk kelas. Dapat dipastikan saja ia pasti tidak mengikuti jam pelajaran pertama. Bagaimana tidak, bangun tidur saja pukul tujuh--bertepatan saat bel pelajaran pertama dibunyikan.
Reval selalu mempunyai seribu satu cara untuk menyelesaikan masalah, bukan Reval namanya jika memiliki batas kapasitas otak. Organ kepala milik Reval yang satu itu tak tersumbat mampet.
Saat ini, ia berada di belakang sekolah. Reval mempunyai pintu rahasia agar dapat memasuki area sekolah dengan cara yang mudah. Pintu itu ia temukan sendiri, sepertinya tidak ada yang mengetahui kecuali Tuhan dan dirinya sendiri. Ajaib, bukan?
Setelah memasuki area sekolah, Reval membawa langkahnya hingga berada di depan kelas sekarang. Dewi Fortuna memang berpihak kepadanya. Tidak ada guru di dalam, mungkin sedang rapat, oleh karena itu tidak ada jam pelajaran berlangsung. Reval memasuki kelas dengan santai, tangannya dimasukan ke saku celana. Hal itu menambah pesona ketampanan seorang Revalian Freedy Naranda.
"Si Repal dateng santuy banget, utang lo di kantin belom dibayar, coeg!"
Reval menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, ia hampir lupa dengan hutang itu. Dia memang anak orang kaya, tetapi selalu menghemat dengan motto 'Orang ganteng harus hemat' pemberian dari Feli--maminya.
"Lupa gue." Reval duduk di kursi lalu meletakan tasnya di atas meja.
"Ngomongnya sih anak orang kaya, tapi utang mblarah-mblarah di kantin." Iden kembali mencibir dengan mulut yang dimenye-menyekan. Padahal, cowok itu pun sama--hobi berhutang.
Zrey yang sedang menggoyang-goyangkan kursinya mendadak berhenti dari kegiatan unfaedah itu. "Beruntung muka lo nolong," ujar Zrey. Singkat, padat dan menohok.
"Gue tau, lo pada iri sama gue, karena gue dikasih muka kelewat ganteng sama Tuhan," ucap Reval dengan bangga. Ia memain-mainkan rambutnya yang membuat para cowok-cowok di kelas itu berlagak ingin memutahkan isi perutnya.
Reval memang sangat terkenal di kalangan SMA Tribakti dan banyak yang menggemari. Kecuali, anak-anak yang duduk satu kelas dengannya. Sifat asli Reval sudah ketahuan--sangat bertolak belakang.
"Pengen rasanya gue angkut ke mobil sampah tuh bocah!" Kelvin yang memiliki mulut lebih pedas dari Iden dan Zrey pun angkat bicara.
"Teros! Hina aja teros sampe kiamat, nggak bakalan ngubah wajah gue jadi jelek," ucap Reval dengan angkuh. "Orang ganteng mah selalu terima kok," imbuhnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVALESTA (END)
Teen Fiction𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢-𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. Pertemuan antara dua insan yang tidak terjemah itu berdampak besar dan mempengaruhi alur kehidupan. Mereka terlibat dalam suatu hubungan konyol yang tidak perna...