28

2.2K 222 7
                                    

Siap ketemu Reval?
Yang penasaran gara-gara digantung kemaren mana, nih?
_________________

Dengan napas yang berderu serta langkah yang tergesa-gesa, Reval segera memasuki suatu tempat Yang Iden informasikan kepadanya. Pikirannya hanya satu, Kelvin.

Di tengah langkahnya, ia bertemu Iden yang baru keluar dari suatu ruangan. Raut wajahnya cemas membuat Reval bertanya-tanya dalam hati.

"Den!" seru Reval langsung menghampiri cowok itu.

Iden menoleh, raut wajahnya masih sama.

"Gimana Kelvin?!"

Iden menggeleng lemah.

"Langsung aja, Den! Kelvin kenapa?!"

Zrey yang baru keluar dari ruangan yang sama pun mencoba mengintruksikan agar Reval diam. Kebiasaan sejak lama, Reval tidak bisa menahan emosi.

"Val, tenangin diri lo," ucap Zrey mencoba menenangkan.

Reval mundur selangkah dan mengatur napasnya. Ia duduk di sebuah kursi dan bersandar di tembok.

"Kelvin kecelakaan siang tadi. Sekarang dia koma," ujar Zrey membuat Reval langsung menoleh ke arahnya.

"Gue nggak tau persis gimana kejadiannya," kata Iden menyahuti.

Reval merasakan sesak di dadanya. Badannya melemas dan air matanya lagi-lagi jatuh tanpa permisi. Zrey mengambil duduk di sebelah Reval lalu mengusap-usap punggungnya.

"Kelvin kuat, Val. Lo harus berpikir positif," ujar Zrey.

Iden mengangguki ucapan Zrey. Begitupun dengan Reval.

"Udah hubungin orang tuanya?" tanya Reval membuat Zrey dan Iden saling pandang. Keduanya kompak menggeleng.

"Om Ramdan sama Tante Selfi nggak bisa dihubungi, nomornya nggak aktif terus," ungkap Iden sembari mengeluarkan ponsel dari kantung celananya.

"Coba lagi!"

Iden mengangguk. Ia kembali mencari-cari nomor dengan nama "Om Ramdan". Setelah dapat, Iden langsung menelponnya. Sekali lagi, raut wajah Iden kecewa.

Namun, memang tidak aja jawaban. Reval frustasi sekaligus kesal. Apa orang tuanya tidak berfirasat sama sekali jika anaknya sedang terkena musibah? Orang tua macam apa itu.

"Bukannya lo tau, dari dulu mereka nggak peduli sama Kelvin," ucap Zrey memecah keheningan.

"Tapi, setelah Kelvin koma gini, apa mereka tetep nggak peduli? Otak mereka ada dimana sebenernya!" Reval mulai emosi, ia bangkit dari duduknya, namun segera di tahan oleh Iden.

"Lo mau kemana, Val?!"

Ia menoleh. "Gue mau datengin rumah mereka!"

"Nggak usah gegabah, percuma." Zrey pun menahan Reval.

Reval diam. Ia bingung, apa yang harus ia lakukan. Dalam situasi genting seperti ini, otaknya tiba-tiba susah untuk berfungsi. Lebih baik, ia mendengarkan nasihat Zrey, cowok itu bisa lebih bijak.

REVALESTA (END)Where stories live. Discover now