RBHN & murid baru

Start from the beginning
                                    

"Lo nyumpahin gue di amputasi hah?"

"Ya kan kata si Hida lo korban tabrak lari, biasanya di tipi tipi gitu kan diamputasi!"

"NOH BUKA MATA LO GUS! kutil kuda lo!"

Agus tertawa keras membuat Desya semakin kesal, kalo bukan pelanggan tetap ibu udah gue hajar si Agus!

"Udah Sya, sekarang gue pengen tau kronologi kejadian yang udah buat lo kek gini, gimana bisa lo ketabrak? jam berapa lo ketabrak? kenapa orang itu nabrak lo? kenapa jug...."

"EVIE SUSILAWATI! DUDUK!"

Evie beserta ketiga antek-antek nya menutup telinga saat Desya kembali berteriak keras.

"Iya Desya, nanti gue wawancara lo lagi tenang aja"

"Evie yang cantik, yang manis, dengerin gue!"

Evie mengangguk semangat sambil segera merekam ucapan Desya kedalam ponsel nya, lumayan kan!

"KALIAN BEREMPAT DUDUK! GUE GA MAU DI WAWANCARA ABAL-ABAL GINI!"

"Anjir lo bisa ga usah teriak-teriak, gue lagi baca novel daritadi maemunah!" Arumi yang tadinya sangat tenang berubah menjadi macan betina

"WOI PAK DUDUNG WOI" ucap Somad yang barusaja datang

"Ngibul si Somad"

"Bener Vie, barusan dia udah otw. Tapi sama cewek, gatau siapa"

Mona—-salah satu geng RBHN memicingkan mata nya ke arah Somad "Apa mungkin istri muda nya?" celetuk nya tanpa di saring

"Sialan lo Mon, ya mana bisa lah"

"WOII BENER CEPET DUDUK" teriak Hida saat melihat Pak Dudung yang berjalan di koridor, ternyata memang benar bersama salah satu siswi yang Hida yakini murid baru

GRASAKK

GRUSUKK

BRAKKK

Gue nyempil woi

SREKKKKK

Anjir celana gue

CITTTTTTT

Satu kelas menjadi heboh untuk bisa duduk di tempat nya masing-masing. Pak Dudung merupakan guru mata pelajaran Kimia yang terkenal super duper killer!

Hening suasana kelas Desya sekarang. Semua tatapan mata tertuju ke arah Pak Dudung juga seorang siswi di belakang nya.

"Pagi anak-anak"

PAGI PAK

"Kelas ini kedatangan murid pindahan dari Bandung, perkenalkan nama kamu"

Anjir, si Evie juga kalah cantik woi

Bukan si Evie lol

Si Desya masih cantik walaupun baret di mukanya

Inget anjir, dia ada pawang

NARAYA (SEHUN)Where stories live. Discover now