61

396 57 2
                                    

"Jadi, kalian bisa lihat di tabel ini kalau dalam konsep disjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan, p dan q, salah", ustadz Absar lagi menjelaskan tentang disjungsi untuk pelajaran matematika siang hari ini. Tapi, mata beliau kemudian menangkap dua sosok manusia yang santai banget nelungkupin kepalanya diatas meja sambil kedua tangannya dijadiin tempat persembunyian muka mereka.

Yoi siapa lagi kalau bukan Boruto dan Shikadai, keenakan tidur di kelas. Sebenernya Boruto udah langganan kena hukum ustadz Absar, padahal Mitsuki udah wanti wanti kalau di kelas jangan tidur walaupun pelajarannya ngebosenin parah. Nah malah sekarang Shikadai juga ikut ikutan. Inojin sebagai kawan sebangku cowok berambut hitam itu mah nggak ada niatan buat bangunin dia. Biarin kena hukum. Biar tau rasa.

Ustadz Absar berjalan kearah bangku Boruto dan Mitsuki. Awalnya anak uler itu mau ngebangunin Boruto, tapi ustadz Absar keduluan ngasih kode supaya Boruto jangan dibangunin dulu. Mitsuki menarik napas.

Setelah beliau sampai pas di depan cowok berambut kuning itu, tanpa babibu ustadz Absar langsung menjewer Boruto. Ya kaget banget dong dia.

"Aduuuuh", Boruto menjerit, matanya auto melek sempurna, "eh maap ustadz, ngantuk banget, ya ustadz tau aja dah siang siang gimana".

Ustadz Absar geleng geleng, "berdiri di depan kelas!" perintahnya. Boruto berdiri lalu berjalan lunglai ke depan kelas. Kemudian beliau jalan selangkah buat menjewer Shikadai. Depan belakang sama aja. Sama sama bikin emosi!

Ekspresi Shikadai juga sama kagetnya kayak Boruto. Berkali kali dia nundukin kepala buat minta maaf, tapi ustadz Absar tetep nyuruh dia buat berdiri di depan kelas.

Setelah Shikadai dan ustadz Absar jalan ke depan, Inojin auto pindah duduk ke sebelah Mitsuki.

"Kalian ini sudah tau mau ujian, malah enak enakan tidur!" omel ustadz Absar keras keras supaya mereka tambah malu.

"Kamu lagi Boruto! Saya sampai bosan buat menghukum kamu!"

Boruto cuma diem kayak orang linglung. Ya namanya juga bangun kagetan.

Ustadz Absar mengeluarkan hp dari saku lalu menekan nomor seseorang di depan mereka berdua.

"Abu! Jemput mereka di kelas 10 C, bikin susah aja!" lalu telfon pun ditutup. Ustadz Absar kembali natapin Boruto dan Shikadai, "saya sudah menelfon ustadz Abu, biar dia yang hukum kalian!"

Duo cowok itu melengos. Hah ini si ustadz malah ngelemparin kerjaannya ke orang lain padahal harusnya beliau yang ngasih hukuman hoho.

Beberapa menit kemudian ustadz Abu datang menyambangi kelas tempat Boruto dan Shikadai.

"Kalian berdua ikut saya", ujar beliau. Cowok cowok itu menurut lalu pergi mengikuti ustadz Abu. Di perjalanan, ustadz Abu diem aja kayak orang lagi ngambek padahal biasanya beliau cerewet.

"Hukuman kalian bersihkan mesjid beserta seluruh isinya", pesan ustadz Abu ketika mereka sampai di depan mesjid, "kalian ini suka cari masalah terus, terutama kamu Boruto! Saya jadi mikir apa sebaiknya saya undang bapak kamu kesini ya".

"Janganlah tadz", Boruto buka suara, "sibuk 24 jam mah orangnya".

Ustadz Abu berkacak pinggang, "ya makanya kamu sebagai anak jangan banyak tingkah!"

Mendengar itu Shikadai kelepasan ngikik. Beliau auto menoleh ke cowok itu.

"Kamu juga Shikadai. Jangan ikut ikutan Boruto. Bapak kamu mau saya undang juga?!"

Shikadai menggeleng ciut, "nggak tadz. Ampun".

Mereka berdua sekarang sama sama menunduk.

"Yaudah, sebelum azan ashar mesjid sudah harus kinclong! Saya nggak mau tau, nanti jam 3 saya datang lagi. Walaupun saya nggak ada buat mengawasi kalian, Allah senantiasa mengawasi", tukas ustadz Abu kemudian pergi ninggalin Boruto dan Shikadai.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Where stories live. Discover now