46

467 61 2
                                    

Sarada meletakkan nampan yang berisi piring dan gelas kotor di dalam bak cucian, lalu mulai mencuci semua itu. Sedangkan Sakura sibuk mengelap meja makan supaya bersih kembali.

Mereka berdua baru aja selesai sahur.

"Ma, mama tau papa pulang jam berapa?" tanya Sarada disela sela kegiatannya nyuci piring.

"Kata papa tadi malam sih jam 2 siang udah nyampe sini. Semoga aja nggak delay", sahut Sakura. Sekarang beliau mengambil sapu dan mulai menyapu seluruh rumah.

Muka Sarada mendadak cerah. Akhirnya setelah sekian purnama, papa pulang yey!

Sebenernya nggak nyampe sekian purnama juga sih, 2 bulan lalu papanya juga pulang. Tapi kan siapa sih yang nggak kangen gitu?

"Sar, nanti temani mama ke supermarket ya, jam 10", kata Sakura yang sekarang udah berdiri disamping anaknya.

"Oke ma, tapi jangan lama lama ya, puasa, nggak kuat lama jalan, hehe" kekeh Sarada.

Sakura auto ngacak rambut cewek berkacamata itu, "cuma beli fettucini kok buat papa. Kan papa pulang, masa mama nggak masak spesial?"

"Ntar beliin papa ramen Ichiraku juga yuk ma?"

Beliau mengacungkan jempol, "oke! Udah lama juga mama nggak makan itu".

Nggak lama setelah obrolan ibu anak itu berlangsung, terdengar azan subuh berkumandang. Sarada udah selesai cuci piring. Dia pergi ke kamar mandi buat ngambil wudhu.

"Sar, nanti kalau ada barang bagus di supermarket, kita kasih kado buat papa ya?" kata Sakura setelah Sarada keluar kamar mandi.

"Mama mau beliin papa apa?" tanya anak itu.

Sakura berpikir, "apa ya? Pena lucu? Tempat pensil?"

Sarada auto ketawa, "emang mama kira papa anak sekolahan!"

Mereka pun lanjut sholat subuh berjamaah setelah Sakura selesai wudhu.














Sesuai janji, Sakura dan Sarada pergi ke supermarket yang terletak di dekat Kaminarimon Company. Mereka berdua milih buat pergi sama kereta karena kalau jalan kaki nggak kuat. Maklum lagi puasa.

Di supermarket, Sakura dan Sarada berpisah. Sakura pergi ke tempat bahan makanan buat nyari fettucini. Awalnya sih beliau cuma pengen beli fettucini doang, tapi pas ngeliat spaghetti dan fussili, eh dibeli juga. Sekalian beli saus bolognese, cream cheese, saus barbeque, mayonaise, irisan daging dan sepotong ayam.

Kan Sasuke pulangnya sekali sekali, jadi harus dimasakin spesial hoho.

Sedangkan Sarada pergi ke tempat stationeries. Dia mau liat liat tempat pensil, kali aja ada yang lucu lucu. Pas lagi ngambilin tempat pensil bergambar stroberi, bahunya ditepokin seseorang. Sarada menoleh.

"Loh Inojin? Tumben kesini", kata Sarada. Inojin auto nunjuk seorang wanita paruh baya dengan hijab berwarna kuning pastel dan gamis berwarna ungu.

"Nemenin nyokap belanja", gerutunya. Sarada tergelak.

"Harusnya gue nyantai sekarang, malah dipaksa nemenin", racau Inojin lagi. Sekesal itu dia diajakin belanja ke supermarket.

"Emang tante Ino belanja apa?" tanya Sarada.

"Beli sabun, sampo, gitu gitu lah. Lo ngapain? Sendiri doang? Nggak sama Boruto Mitsuki?"

Cewek itu menggeleng, "nggak, gue sama nyokap juga, lagi di bawah beli bahan dapur. Ntar bokap kan pulang".

Seketika muka Inojin terpana, "oalah, om Sasuke pulang? Akhirnya ya".

Sarada ngangguk. Hening menyelimuti mereka beberapa detik hingga Inojin balik buka suara, "ada yang mau gue tanyain sama lo".

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Where stories live. Discover now