45

483 64 3
                                    

Mitsuki melipat sajadah kemudian balik menggantungnya di punggung kursi. Sekarang tangannya udah mulai goyang goyangin badan Boruto biar anak itu bangun. Dia mah gitu, tidur lagi abis sahur, bukannya sholat subuh dulu.

Padahal hari udah jam setengah 6.

"Boruto..." panggilnya. Tapi cowok itu belum juga kebangun.

"Boruto..."

Akhirnya setelah 4x panggil, Boruto melek juga. Dia auto kaget ngeliat Mitsuki udah rapi, padahal hari masih gelap diluar!

"Lah mau kemana?" Boruto duduk sambil mengucek matanya.

"Aku mau balik. Kamu sholat dulu aja, aku tunggu", Mitsuki duduk di kaki Boruto lalu ngecek whatsapp. Kak Karin pagi pagi udah ngechat.

"Hah? Udah mau balik aja? Yahhhh".

"Kan keluargaku datang hari ini. Kata kak Karin sih nanti jam 9. Tapi aku harus beres beres", ucap Mitsuki. Boruto merengut. Dia berdiri, berjalan keluar kamar untuk pergi ngambil wudhu.

Kak Karin
Adik, otw jam 9 ya
Tunggu di apartemen aj
05.35

Mitsuki auto ngebales.

Mitsuki
Ok kak
Bawa vienetta kan?
05.37

Kak Karin
Yaela malah nanya vienetta
HUHHHH
05.39

Mitsuki
Udah lama pingin itu :)
05.41

"Lu beneran mau pergi jam segini?"

Mitsuki mendongak. Boruto udah balik dari bawah. Dia ngembangin sajadah buat sholat subuh.

"Iya, maaf ya".

"Santai. Wait, gue sholat dulu".

Boruto pun menunaikan sholat subuh. Sembari nunggu cowok itu selesai, Mitsuki ngeluarin earphone dan milih buat dengerin lagunya BTS yang judulnya Euphoria.

Ini lagu asik banget, trus cocok sama suasana hatinya. Btw, Mitsuki udah baca terjemahan lirik liriknya dan seketika nyimpulin kalau lagu ini tuh lagu tentang orang yang lagi bahagia. Tapi, kalau ditelaah lebih dalam, ya bahagia bersama seseorang yang disukai.

"Apa orang itu Sarada?" gumamnya, "hm entahlah".

"Hah? Apa?"

Mitsuki terlonjak kaget. Aduh keceplosan tuh kan.

"Gue denger lu nyebut nyebut Sarada. Hahh! Cewek itu cuma bisa jadiin lu pelampiasan doang ternyata! Dah lah gue nggak jadi comblangin kalian!" Boruto misuh misuh, "Shikadai udah cerita semua, beneran ya gue sakit hati lu digituin sama tuh cewek!" katanya berapi api. Mitsuki menggeleng, mukanya cengengesan.

"Bu-bukan gitu, udah biarin aja, aku juga nggak peduli", sambung Mitsuki.

Boruto berkacak pinggang, "halah, butuh disindir itu cewek!" balasnya kesal. Mitsuki menghela napas. Kemudian dia berdiri dan menyelempangkan tasnya. Nggak lupa nentengin kresek yang isinya kotak sepatu sama novel pemberian Ken.

"Boruto, kamu mau antar aku ke bawah atau di kamar aja?" tanyanya.

"Ya gue antarlah! Gimana sih lu".

Mereka berdua pun turun ke bawah. Sebelum Mitsuki beneran keluar rumah, dia nemuin Hinata dan Naruto terlebih dulu yang sedang berada di ruang tv.

"Wah kok cepat betul?" tanya Hinata setelah Mitsuki salam cium tangan.

"Nanti keluargaku akan datang jam 9... Hm, mama", jawab Mitsuki. Naruto yang denger Mitsuki udah bisa manggil Hinata dengan sebutan mama, ketawa.

"Yahh, kalo begitu ya mau gimana lagi. Jangan lupa setelah sholat lebaran mampir kerumah ya, Mitsu! Salam buat ayahmu", Naruto mengacak rambut Mitsuki.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Where stories live. Discover now