54

394 55 0
                                    

"Om Saiiiii!"

Om Sai yang sedang masukin dua tenda ke dalam bagasi mobil, menoleh. Keliatan Boruto lagi lari kearahnya.

Inojin, Shikadai dan Mitsuki yang baru keluar dari toko auto natapin tajam tuh anak. Eh Mitsuki nggak ikutan ya, dia malah langsung senyum merekah ngeliat kedatangan Boruto.

"Telat!!!!" teriak Shikadai tepat di depan muka cowok itu saat dia sampai.

Boruto ngos ngosan. Sumpah lari dari rumah kesini bukan ide bagus kiranya. Untung udah nggak puasa.

"Nggak guna lo", Inojin malingin muka dari Boruto lalu bantuin bokapnya masukin barang barang yang diperluin buat kemping ke bagasi.

"Ya soriiiii", Boruto cengengesan, "ketiduran gue!"

Shikadai melengos, "besok gosah wanti wanti orang buat nggak telat kalo lu nya sendiri telat!"

Bersamaan dengan itu Sarada dan Cho Cho keluar sambil menyandang ransel masing masing. Di tangan mereka ada botol dengan isian air warna warni. Sarada megang air warna merah, sedangkan Cho Cho warna oranye.

"Itu apaan?" tunjuk Boruto ke tangan mereka. Sarada mengangkat botol yang dia pegang.

"Jasjus, dikasih Inojin", jawabnya, "lo sih telat, jasjusnya dah abis".

Boruto menghela napas. Dia pergi jalan kearah Inojin dan om Sai buat ngeletakin ranselnya di bagasi.

"Jasjus buat gue nggak ada gitu?" tanya Boruto udah kayak orang merana karena nggak kebagian jasjus. Capek capek gini kan enak minum gituan. Dia duduk di pinggir bagasi.

"Nggak", jawabnya singkat sambil mengatur ransel ransel yang masuk. Terakhir ranselnya Sarada dan Cho Cho. Setelah itu tangannya udah mau nutupin pintu bagasi.

"Minggir, kalo nggak mau jadi gepeng", tukasnya. Boruto meloncat dari pinggir bagasi dan jalan ke belakang Inojin.

"Lagi badmood lu?" tanya cowok itu yang heran ini si Inojin kenapa jutek amat hari ini.

"Hm", dia pun mengabaikan Boruto lalu pergi bukain pintu penumpang depan dan duduk disana. Karena diacuhin Inojin, dia akhirnya nyamperin Shikadai dan Mitsuki.

"Dia kenapa dah?" tanya Boruto. Shikadai cuma ngangkat bahu.

"Tauk. Mungkin gegara dia lagi dendam sama si Cho Cho", jawabnya. Boruto kaget.

"Heeeeh? Cerita dong! Apaan nih gosip apaan kok gue nggak tau?!"

Mitsuki nepokin bahu Boruto, "nanti aja, kalau orangnya lagi nggak disekitar kita".

Shikadai ngangguk setuju, "lu nggak mau digampar dia sekarang kan? Mending kita masuk".

Cowok itu membuka pintu tengah mobil dan melipat jok biar Sarada dan Cho Cho bisa naik ke kursi belakang. Setelah duo cewek itu masuk, Shikadai ngembaliin posisi jok seperti semula, dan mereka bertiga pun naik.

"Taman Senju kan?" tanya om Sai ke anak anak sambil ngatur spion tengah. Boruto auto ngacungin jempol.

"Iyesss om! Om Sai emang pinter!!"

Dah lah.

Mobil pun melaju menuju taman Senju yang jaraknya kira kira yah cuma sekilo dari rumah Inojin. Tapi karena bawaan mereka lumayan banyak dan bawa 2 tenda juga, makanya om Sai bela belain ngambil jam istirahat kantor lebih lama buat nganterin mereka.

Baik banget kan si om.

Di jalan, om Sai nyetelin playlist mobil yang isinya kebanyakan lagu lagu kesukaan tante Ino dan secara keseluruhan ya lagu galau semua. Pokoknya lagu galau dari berbagai negara beliau kumpulin, ada lagu lagunya Taylor Swift, Little Mix, Sam Smith, Ed Sheeran, Chiai Fujikawa, Taeyeon, Jonghyun sampai Rossa sekalipun.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Where stories live. Discover now