9

684 72 2
                                    

Sekarang semua anak-anak pesantren baik cowok maupun cewek berkumpul di mesjid setelah menunaikan sholat ashar. Ada pelajaran tahfidz dan mereka sudah dibagi menjadi beberapa kelompok, nggak lupa cowok sama cewek dibatasi dengan pagar shaf yang ditutup tirai.

Sarada dan Cho Cho terpilih menjadi bagian dari kelompok 1 shaf cewek, yang notabene ngumpul di sudut kiri deket pagar shaf. Cewek dengan kerudung merah itu tampak sedang mencuri pandang lewat celah tirai kearah kelompok Boruto dan Mitsuki yang juga duduk persis di depan pagar shaf. Mitsuki yang sadar ditatap Sarada, langsung berdadah-dadah ria.

"Lo ngapain?" tanya Boruto ngeliat tingkah Mitsuki yang aneh dadah-dadah ke belakang. Setelah ditelisik, ternyata ada Sarada di balik tirai. Boruto langsung menutup tirai tersebut, yang membuat Sarada kesal.

"Bikin kesel", Sarada misuh-misuh sendiri.

"Ngapain?" tanya Cho Cho heran.

"Gue dadah-dadah sama Mitsuki aja langsung ditutupin sama Boruto!" sungutnya. Cho Cho melenguh.

"Ya ampun gue kira ada cowok ganteng yang ngedeketin lo!"






Di depan, Boruto dan Mitsuki sedang nyoba buat ngafal surah An-Naba'. Boleh dicicil seperti hari ini ayat 1-10 dulu, besok 10-20, dan seterusnya. Sebenarnya, mereka nggak cuma berdua aja, ada Ken yang nyempil diantara mereka. Sedangkan Inojin dan Shikadai, mereka kedapatan di kelompok berbeda.

Boruto dari tadi ngeliatin Mitsuki dan Ken yang asyik ngafal berdua dengan kesal. Perkataan Inojin tiba-tiba melintas begitu saja,

"Ntar kalau dia pergi lagi nyari temen baru, jan nangis".

Ya ya ya, nggak nangis gue, yang ada kesel!

Ken dengan sabar ngelatih Mitsuki menghafal surah An-Naba'. Dimulai dari pembacaan dulu, setelah lumayan lancar, baru nyoba buat ngafal per ayat. Ken mah nggak diragukan lagi, dia udah jago kayaknya.

"Mitsuki, sini gue hapalin lu", Boruto mencoba menawarkan dirinya untuk jadi 'guru menghafal' Mitsuki, ngegeser posisinya Ken gitu.

"Nggak usah, aku sama Ken aja", Mitsuki senyum, lalu ngelanjutin pelajarannya dengan Ken. Boruto makin tambah kesel! Secara nggak sengaja dia ngeliat Inojin di kelompok sebelah yang lagi ngeliatin dia.

Makanya gue bilang juga apa, kata Inojin dengan bahasa angin.

Karena sedang nggak enak hati, akhirnya Boruto pindah duduk di sebelah mentor kemudian membelakangi Mitsuki dan Ken biar dia fokus ngafal. Di satu sisi, dia juga lagi mikirin gimana caranya buat nebus keegoisannya selama ini kepada Mitsuki.

Apa nanti gue ambilin dia makanan buka puasa kali ya? Trus ntar malem gue nyoba buat ngobrol, ah iya.

"Boruto, kamu sudah hafal berapa ayat?" tanya ustadz Irham yang sedari tadi menyadari kalau Boruto cuma bengong.

"Belum ada tadz, susah", jawabnya lesu. Karena ustadz Irham orangnya baik hati, dia nyuruh Boruto buat duduk di depannya dan ngajarin kiat-kiat menghafal alqur'an secara lancar. Boruto pun kesenengan karena nemuin ustadz yang akhirnya ngerti dirinya. Ia pun semangat lagi dan mengesampingkan dulu usaha untuk merubah egonya.

Sedangkan di belakang, Sarada iseng membuka kembali sedikit tirai pagar shaf. Niatnya ya pengen liat-liat aja, tapi ternyata dia nemuin seseorang yang bikin dia berhenti napas.

"Kenapa lagi? Cowok ganteng?" Cho Cho menggeser duduknya hingga ke belakang Sarada dan melihat arah pandangan temannya itu.

"Yang mana?" tanyanya.

"Yang rambut biru, yang lagi ngomong sama Mitsuki", bisik Sarada, "ganteng".

Seketika Cho Cho ikutan terpana sampai-sampai nggak sengaja nyubit pinggang Sarada. Refleks Sarada langsung nutup tirainya.

"Lu ah! Hampir ketahuan sama dia kan!" katanya ngomel-ngomel. Cho Cho cengengesan.

"Ya maap. Tapi ganteng banget! Ntar mau nanyain sama Inojin ah!" serunya. Sarada menggeleng.

"Gue duluan yang nemu, berarti dia milik gue!"

Muka Cho Cho berubah masam, "sejak kapan lo peduli sama cowok ganteng hah?"

Muka Sarada sekarang maju sampai cuma menyisakan 5 senti dari tuh cewek, "semenjak gue pengen ngerasain cinta!" sewotnya.

Cho Cho tersenyum licik, "anak pak Sasuke udah besar rupanya".

"Daripada lo, kegatelan terus!"

"Mending! Lo mah hampa!"

"Dasar Choji!!!"

"Awas lu SASUKEEEEH!!!!"

"Sudah sudah!" ustadzah Hikari sekarang sudah berada ditengah-tengah mereka, "kalian ini kenapa ribut sih! Ayo menghafal lagi!"

Sarada dan Cho Cho kini sama-sama memalingkan muka. Mulai detik ini, mereka akan menjadi rival untuk memperebutkan hati seseorang berambut dan bermata biru dengan senyum yang menawan yaitu...

Ken Ichijouji.











Hai!! Siapa nih yang inget Ken Ichijouji? Yang sering pantengin Digimon pasti tau dong ini orang 💖 Secara dia keren banget ganteng pula 🤤

Hai!! Siapa nih yang inget Ken Ichijouji? Yang sering pantengin Digimon pasti tau dong ini orang 💖 Secara dia keren banget ganteng pula 🤤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Where stories live. Discover now