50

456 57 6
                                    

"DIGOYANG LAGI GUYSSSS?!"

Tampak tante Ino udah berdiri di depan orgen sambil megangin mic dengan muka ceria, "saya ingin membawakan sebuah lagu masa pacaran saya dengan suami tercinta, sekalian mau menyindir Sakura karena ditinggal terus sama Sasuke yang udah jadi bang toyib! Haha-haha-hahahahaa".

Nggak istri, nggak suami, nggak anak, semua sama aja. Sama sama blak blakan!

Yang lain cuma senyum meringis dan auto ngeliat tante Sakura dan om Sasuke yang mukanya merah karena disindir. Malu euy!

Kemudian tante Ino ngomong lagi manggil suaminya, om Sai, buat maju juga ke depan, "sayangku suamiku cintaku! Sini cepetan! Sini cepetan ah! NYANYI BARENG KITA YOKKK!!"

Boruto, Shikadai, Mitsuki, Sarada, Cho Cho dan Shinki yang menyaksikan adegan tersebut cuma bisa natapin cengo.

Om Sai yang awalnya ragu buat nyambangin istrinya akhirnya di dorong paksa sama om Sasuke buat maju. Boleh lah biar nggak beliau aja yang dibikin malu.

Tante Ino ngasihin satu mic lagi ke tangan om Sai, "kamu pasti hapal kan lagu ini. Yok mas orgen, mulai!!!"

Musik mengalun.

"Ini anaknya malah nggak ada", ujar Shikadai yang udah menopang dagu buat liatin penampilan ortunya Inojin yang geblegnya nggak ketulungan.

"Biarkanlah hujan turun... Membasahi bumi..", tante Ino mulai nyanyi, "atau bulan yang tiada berseri... Ho-o-o ..."

Geng udel auto tercengang.

"Lagu apaan dah?" tukas Boruto, "kek lagu jadul".

Sarada bisa liat muka nyokap dan bokapnya yang lagi nahan ketawa bareng. Uh, kawaii~

"SEMUANYAAAAA!"

Om Sai langsung nyambung bagian reff sambil ngelambain tangan kirinya di udara, "Jangan biarkaaaaan daku seorang diriiiii.. Dirikuuuuu hanyalah untukmu sayaaaang... Ooooo jangan tinggalkaaaan daku sepi sendiriiii.. Cintakuuuu hanyalah untukmu sayaaang.. SAYAAAAANGGGG!"

"Ini nyanyi apa ngegas elah", Boruto nutupin matanya dengan tangan, "malah gue yang malu".

Shikadai, Mitsuki, Sarada dan Cho Cho ketawa liat tingkah tante Ino dan om Sai yang super absurd tapi tetep bisa romantis.

"BUAT SASUKE JANGAN SAMPAI NYARI BINI KEDUA DILUAR SANAAA", teriak tante Ino. Om Sasuke yang kena mulu auto berdiri ngelemparin kain bekas lap meja ke arah tante Ino. Tapi om Sai dengan sigap nangkis dan balik lempar.

"O-Oi! Kalian ini!!" om Naruto mencoba menengahi, tapi usahanya sia sia. Om Sasuke dan om Sai udah asik lempar lemparan kain lap.

"Astagaaa si papa", Sarada geleng geleng, "inget umur pa", gumamnya sambil gigit bibir ngeliat tingkah orang tuanya.

"Kayaknya mereka bahagia banget", kata Mitsuki sambil nunjuk om Sasuke, "om Sasuke juga lemparin om Sai sambil ketawa. Jarang jarang kan om Sasuke bisa ketawa kayak gitu".

Sarada senyum, "iya juga sih. Gue seneng liat papa bisa ketawa lepas juga".

"AYOOOO OM SASU!! JAN MAU KALAAAH".

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang