25

498 62 4
                                    

"Inojin kemana sih, mienya udah dingin nih", kata Boruto sambil ngunyah. Shikadai juga lagi mager buat nyari Inojin. Dan akhirnya Mitsuki keluar dari warung buat nyari tuh cowok.

Sampai sampai dia nggak percaya sama apa yang sedang dia liat.

Inojin dan Cho Cho lagi dansa di tepi pantai, gelap gelap pula.

Langkah Mitsuki tertahan karena dia pikir pasti mereka sedang butuh waktu berdua. Cowok itu kembali masuk ke dalam warung dan duduk di sebelah Boruto.

"Udah ketemu?" tanya Boruto.

"Sudah", jawabnya. Boruto langsung celingukan.

"Mana?"

"Lagi dansa sama Cho Cho di tepi pantai".

Bersamaan dengan itu, sendok Shikadai jatuh. Mata Boruto membulat. Suapan mienya nggak jadi masuk mulut.

"HAHH?"

"NGGAK SALAH DENGER?"

Mereka berdua berebutan keluar warung buat ngeliat apa yang sedang terjadi diantara Inojin dan Cho Cho sampai sampai Boruto rela kesandung kaki Shikadai saat di pintu. Mitsuki yang ngeliat jadi ketawa ngakak. Ken dan Sarada yang lagi asyik rebahan berdua di kap mobil sambil liat bintang, terlonjak kaget gara gara bunyi luntang lantung berisik. Ya ampun lawak banget yailah.

"Woah! Pemandangan langka!" Boruto yang berniat mau nyamperin dan gangguin mereka berdua, langsung ditarik sama Shikadai.

"Bego dasar", Shikadai membuka bagasi dan mengambil mangkok mienya lalu duduk disana. Boruto dan Mitsuki ngikut. Mereka bertiga lanjut makan mie di bagasi sambil menikmati dua sejoli yang sedari tadi nggak sadar sedang ditonton.

"Romantis ya", ujar Mitsuki, "Inojin sama Cho Cho, cocok juga".

"Hah?" Shikadai hampir memuntahkan mie yang dimakannya gara gara denger kalimat Mitsuki barusan.

"Jan ngawur lu, mana mau si Cho Cho sama si kuyang bar bar", timpal Boruto.

"Tapi mereka berdua bahkan nggak sadar kalau kita disini, berarti mereka benar benar menikmati waktu berdua", balas cowok itu.

Shikadai cuma menghela napas. Tapi di satu sisi dia lega karena sahabat setimnya itu udah baikan, apalagi Inojin, yang pada awalnya ego dia sekeras batu, akhirnya melunak juga.

Disaat sedang ingin menikmati suapan terakhir, Boruto sadar kalau Inojin dan Cho Cho sedang jalan menuju arah mereka.

"Woi mereka kesini! Balik badan! Pura pura nggak liat!" Boruto memutar paksa badan Mitsuki sebelum dia memutar badannya. Shikadai nurut. Mereka bertiga sekarang menghadap kursi.

Terdengar langkah kaki mendekat hingga sebuah tangan menepuk pundak Boruto.

"Kami nggak liat kok, nggak", katanya ngeyel, masih belum mau ngeliat yang punya tangan.

"Apaan sih? Orang cuma main ombak doang".

Itu suara Inojin yang sedang ngelakuin pembelaan.

Shikadai yang nggak tahan pengen komentar, akhirnya berbalik dan loncat ke badan Inojin, sampai sampai cowok itu terhimpit dan nggak bisa keluar dari badan Shikadai.

Boruto dan Mitsuki juga ikut balik arah, asik ngeliatin mereka berdua main himpit himpitan tanpa ada niat mau nolongin.

"Congrats ya! Pacaran juga lo bangsat!" sorak Shikadai tepat di telinga Inojin. Kemudian dia bangkit karena udah puas dan kembali duduk di bagasi. Inojin meringis kemudian berdiri sambil membersihkan badannya dari pasir pasir yang lengket. Cowok itu menatap tajam Shikadai.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Where stories live. Discover now