42

513 60 12
                                    

Revisi dikit ea ÚwÙ



Mitsuki dipaksa Boruto buat nginep dulu dirumahnya sampe keluarga cowok itu dateng ke Konoha, which is datengnya hari Jumat dan itu masih dua hari lagi.

"AKU PULAAAANG", Boruto teriak teriak sambil gedor gedor pintu. Mitsuki berdiri di belakangnya sambil nentengin kardus.

Kedengeran seseorang memutar kunci dan terlihatlah Hinata dengan muka yang teramat sangat berseri seri pas tau anaknya yang pulang. Hinata langsung menghambur pelukan ke Boruto.

"Udah lama banget ya nggak ketemu", bisik beliau.

"Baru sebulan kali Buuuu aaakhh", kata Boruto megap megap di pelukan ibunya. Ini meluknya kekencengan nih, susah napas jadinya!

Hinata melepas pelukannya lalu gantian meluk Mitsuki. Hinata mah gitu, Mitsuki udah dianggep anak sendiri.

"Welcome home Mitsu", kata beliau.

"Terima kasih nyonya Hokage", balas Mitsuki malu malu. Hinata melepas pelukannya lalu mengacak rambut Mitsuki.

"Jangan panggil nyonya Hokage lagi dong! Panggil ibu atau mama, pilih yang mana kamu nyaman".

Kemudian beliau membukakan pintu lebih lebar lagi dan menyuruh Boruto juga Mitsuki masuk. Di dalam, ada Himawari yang lagi nyapu. Pas tau kakaknya yang dateng, dia langsung lari kearah tuh cowok dan meluk Boruto erat.

"Kakak, kangeeeen", kata Himawari sambil ndusel ndusel pipinya di dada Boruto. Kemudian dia juga gantian meluk Mitsuki. Ya ampun seisi rumah udah emang segitu hangatnya ke si anak uler. Jadi terharu hiks.

"Ibu lagi bikin kue lebaran, kalian sholat, mandi dulu, istirahat", ucap Hinata, beliau sudah balik berkutat di dapur buat balik bikin kue kue kering untuk lebaran. Dia bikin 5 macam jenis kue buat dihidangkan nanti ke para tamu open house.

Iyap, rumahnya Hinata dan keluarga tiap lebaran pasti ngadain open house terus karena Naruto kan Hokage. Pokoknya bakalan ada open house sampai masa jabatannya abis.

"Oke buu, aku keatas dulu", Boruto langsung lari naik tangga menuju kamar. Mitsuki ngikut. Pas masuk, tuh anak langsung rebahan tanpa ngidupin lampu atau bukain tirai jendela.

"YAAMPUN KANGEN BANGET INI KASUUUUURRR", teriaknya.

Mitsuki membuka tirai dan jendela biar cahaya matahari dan angin sore masuk, jadinya nggak pengap. Dia juga ngeletakin kardus dan tas selempangnya di depan lemari. Abis itu dia ikut rebahan di deket kaki Boruto.

Mereka berdua larut dalam keheningan. Hingga terdengar teriakan Hinata dari bawah,

"BORUTO! MITSUKI! JANGAN LUPA SHOLAT ASHAR! IBU NGGAK MAU YA KALAU ILMU PESANTREN KALIAN SIA SIA!"

"Sae ae si ibu", gumam Boruto lalu duduk dan ngeliat jam weker diatas meja belajar. Ah, udah jam setengah 5 aja. 1 setengah jam lagi buka dong. Asikk.

"Mitsuki, duluan sholat gih", suruhnya sambil balik rebahan. Mitsuki pun berdiri lalu membentangkan sajadah yang tergantung di kursi belajar.

"Salah tuh kiblatnya, bukan ke pintu, tapi ke jendela", koreksi Boruto.

"Oh gitu ya", Mitsuki memutar sajadah itu dengan tangan hingga gambar kabah nya menghadap ke jendela. Maklum, dia nggak pernah sholat di rumah Boruto. Kan baru belajar sholatnya di pesantren.

"Miring dikit ke kanan", kata cowok itu lagi. Mitsuki memiringkannya.

"Terlalu miring".

Cowok itu memiringkan sajadahnya lagi sedikit ke kiri.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Where stories live. Discover now