55

392 55 2
                                    

Setelah Inojin diceramahin panjang lebar sama Boruto, mereka pun balik nemuin Shikadai, Mitsuki, Sarada dan Cho Cho yang udah nungguin mereka di tempat awal mereka gelud.

"Dah baikan lu pada?" tanya Shikadai.

"Mang kita berantem?" Boruto balik nanya ke Inojin. Yang ditanya cuma cengengesan.

Diam diam Cho Cho natapin Inojin iba. Tapi ah udahlah, dia juga harus move on. Nggak baik mikirin Inojin terus, mending nyariin yang baru, yang lebih ganteng pokoknya.

"Sekarang kita kemping dimana?" kali ini Mitsuki yang buka suara. Mereka berenam auto ngedarin pandangan ke sekeliling.

"Yang penting jangan di deket tempat makan, nggak nantangin!" kata Boruto, "mending kita kemping di tengah tengah, diantara pohon pohon".

"Boljug", tukas Sarada, "gue suka nih yang menantang".

"Yang lain gimana?" Shikadai minta persetujuan. Dan alhamdulillah mereka setuju setuju ae. Jadilah Boruto, Shikadai, Inojin, Mitsuki, Sarada dan Cho Cho jalan nyusurin taman lebih dalam, nyari tempat yang pas buat kemping.












Hari udah mulai nunjukin jam 5 sore disaat Mitsuki dan Sarada selesai nyari bekas batang pohon yang tumbang buat bikin api unggun dan udah mereka tumpuk jadi satu di depan tenda.

"Mitsu, gue sholat dulu ya", Sarada pamit masuk ke tenda cewek. Mitsuki juga ikutan masuk ke tenda cowok. Untung Sarada bilang kalau dia mau sholat. Coba kalau nggak bilang, bisa bisa Mitsuki kelupaan juga.

Di dalam tenda ada Shikadai yang lagi santai sambil mainan hp.

"Boruto Inojin mana?" tanya Mitsuki.

"Gue suruh beli makan", jawab Shikadai, "lu mau sholat?"

Mitsuki auto ngangguk. Dia narik sajadah yang nyelip di bawah ransel Inojin.

"Ambil aja air botolan gue buat wudhu, tu di deket ransel gue", kata cowok itu nunjuk ke ranselnya.

"Eh? Nanti kamu minumnya gimana?" Mitsuki menggeleng. Rasanya nggak mungkin aja wudhu pake air minumnya Shikadai. Ntar dia haus gimana?

"Gampang lah. Ntar bisa isi ulang di tempat makan".

Karena yakin dengan jawaban Shikadai, si anak uler itu pun langsung ngambil botolannya dan pergi ke samping tenda buat wudhu.

Selesai wudhu dia balik ke dalam buat letakin botol dan ngambil sajadah yang dia titip diatas ransel ransel. Setelah itu dia keluar lagi lalu ngembangin sajadah. Tapi kemudian dia malah ragu dan balik lagi ke dalam tenda. Haaahh bolak balik mulu sampe Shikadai pusing dibuatnya.

"Kiblatnya kemana?" tanya Mitsuki polos. Shikadai nepokin jidat. Dia lupa ngasih tau tuh anak arah kiblat. Cowok itu pun keluar buat perbaikin arah sajadah yang dibentangin Mitsuki.

"Oh makasih", ujar Mitsuki berseri seri. Dia pun lanjut sholat dengan Shikadai yang milih buat rebahan di samping sajadah. Untung ini anak lagi nggak kumat bandelnya. Kalau kumat mah Mitsuki auto ngulang terus sholatnya.

Bersamaan dengan itu Boruto dan Inojin udah balik dari tempat makan sambil nentengin enam kotak yang udah diplastikin jadi dua.

"Beli apaan jadinya buat malem?" tanya Shikadai masih dengan posisi rebahan.

"Ramen", jawab Inojin. Dia duduk di sebelah cowok itu sambil nyucut susu kotak.

Nyucut apa elah.

Minum via sedotan maksudnya hahah.

Mitsuki udah selesai sholat. Dia ngelipat tikar dan masuk ke dalam tenda buat naruh di tempat semula. Kemudian dia keluar dan duduk di samping Inojin. Boruto lagi bagi bagiin yupi uler kayak lagi bagi sedekah. Sarada dan Cho Cho yang juga udah ikut duduk di depan tenda mereka pun kebagian yupi.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Where stories live. Discover now