3

1.4K 109 17
                                    

"IBUUUUU ADA MITSUKI!!!"

Hinata tergopoh-gopoh keluar dari dapur karena mendengar teriakan Boruto yang super kencang setelah berhasil membuka pintu rumah dengan satu dobrakan.

Dasar anak itu memang semaunya saja.

"Assalamualaikum dulu. Oh, Mitsuki, silahkan masuk. Ibu sedang bikin makan malam", kata Hinata masih dengan celemeknya.

"Terima kasih, nyonya Hokage".

"Lo kayak nggak pernah kerumah gue aja manggil ibu gitu", Boruto menarik tangan Mitsuki menuju meja makan setelah menaruh tasnya di dekat tangga.

"Halo kak Mitsuki! Main yuk!"

Tampak Himawari sedang sibuk bermain Uno Stacko sendirian.

"Kamu main apa?" Mitsuki menarik kursi yang ada di sebelah Himawari.

"Nanti setelah aku ambil yang ini, kak Mitsuki ambil warna yang sama atau angka yang sama juga ya!" Himawari pun mengambil Stacko berwarna hijau dengan sangat hati-hati, setelah berhasil ia pun meletakkannya diatas. Mitsuki berdecak kagum.

"Wow, pintar sekali! Sekarang giliranku", Mitsuki berpikir Stacko mana yang harus ia ambil agar menara yang sudah dibuat tidak jatuh berderai. Setelah cukup lama berpikir, ia mencoba mengambil Stacko yang berada di tengah dengan menusuk-nusukkan jari telunjuknya.

"Oaaah! Ikutan dong!"

"Kak Boruto! Jangan berisik!" tukas Himawari dengan nada kesal. Tapi Boruto sepertinya tidak peduli. Ia mengambil tempat di depan Mitsuki dengan satu kaki naik keatas.

"Setelah Mitsuki giliran gueeee!"

Jantung Mitsuki deg-degan. Sedikit lagi guys, anjir, sedikit lagi...

"BERHASIIILLLL!"

Mitsuki bernapas lega, kemudian meletakkan Stacko pilihannya diatas Stacko yang telah disusun Himawari.

"Sekarang gue!" Boruto ikut berpikir. Namun ia tak perlu waktu selama Mitsuki. Ia tahu harus mengambil Stacko yang mana.

"Gue ambil ini", Boruto menusuk-nusukkan jarinya pada Stacko tersebut agar keluar dari tempatnya.

1...2...3...

"Ayo Boruto", kata Mitsuki mencoba memberi semangat.

"Kak Boruto, goyang nih menaranya", Himawari ikut menimpali. Boruto senyum saja. Ia yakin bisa mengeluarkannya dengan lancar.

"Sedikit lagiiii", gumam Mitsuki tepat di telinganya. Lelaki itu masih berkonsentrasi.

"Kak... Goyang nih", Himawari makin cemas.

"SSSTT!"

Tuk.

Stacko yang dinanti keluar dari sarangnya.

"BERHASIIIILLLL!" Boruto jelolotan memamerkan hasil buruannya, dan ketika ia sedang sibuk pamer, tiba-tiba..

PRAAANG!

Boruto, Mitsuki dan Himawari melongo.

"Tuh kan! Ini gara-gara kakak kebanyakan gaya!" Himawari kesal, "Kak Mitsuki, ayo main berdua saja disudut sana!"

Himawari dan Mitsuki mengumpulkan kembali Stacko-Stacko yang berserakan di meja dan lantai, sedangkan Boruto cuma diam tak bergeming, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Semua ini... Telah merusak citranya.

"Boruto, kami akan main lagi, kamu ikut?" Belum selesai Mitsuki melihat ekspresi Boruto, Himawari mendengus dan langsung menarik Mitsuki.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang