14

594 74 7
                                    

Sudah dua hari ini Inojin kayak ngehindarin Cho Cho dengan sengaja, walaupun Ken udah menunaikan tugasnya buat ngechat Cho Cho. Dia juga masih belum mau balesin curhat-curhat Cho Cho di Whatsapp, atau sekedar tegur sapa aja di depan pintu aula makan, dia nggak mau dan langsung lari.

Belum ada yang bilang ke Cho Cho kalau Inojin kesurupan di hari dia disandera cewek itu. Malah cewek itu mengira kalau Inojin hanya bersikap biasa. Tapi dia mulai curiga sejak bertemu di pintu aula makan saat berbuka puasa kemaren.

Flashback On

"Guys!"

Boruto, Shikadai, Inojin dan Mitsuki menoleh ketika Sarada dan Cho Cho memanggil mereka. Ken absen dari rombongan karena dia harus bersihin mesjid sedari jam lima tadi.

Inojin yang kaget karena ada Cho Cho datang kearah mereka, langsung menarik Mitsuki duluan ke dalam aula dengan sengaja. Cewek itu mengernyit heran.

"Kok Inojin pergi?" tanya Cho Cho ke Shikadai.

"Hngg, ada urusan mungkin", Shikadai berbohong karena ia belum bermaksud untuk memberitahukan yang sebenarnya kepada temannya itu.

"Ken mana?" tanya Sarada berbinar. Dia nggak peduli Inojin atau Mitsuki ada atau nggak, yang penting dia tahu keberadaan Ken.

"Ken mulu Ken mulu!" timpal Boruto, "sekali sekali nyariin gue kek!"

"Dah bosen gue liat muka lo", Sarada menatap Boruto kesal sambil membenarkan kacamatanya, kemudian menoleh kearah Cho Cho yang tumben mukanya kayak sedih banget, "kenapa Cho?"

"Inojin kok gitu ya", gumamnya menunduk. Sarada mengambil tangan sahabatnya itu, niat berusaha menghibur.

"Udahlah, mungkin Inojin mau nemenin Mitsuki ngambil buka duluan kan, yuk masuk".

Flashback Off

Pagi ini saat sahur, Cho Cho dibuat kecewa lagi karena sikap Inojin yang buang muka dan langsung ngeloyor gitu aja ke dalam aula seorang diri.

"Gue salah apa ya, sampai-sampai dia nggak mau liat muka gue", ujar Cho Cho sedih.

"Lo beneran mau tau ceritanya?" tanya Shikadai berbisik. Cewek itu mengangguk.

Kasih tau aja kali ya, batinnya dalam hati.

"Gue tanya dulu. Kenapa lo musti nyulik Inojin cuma karena mau ngasih surat buat Ken?"

Cho Cho kaget, "loh kok tau? Inojin cerita?"

Shikadai menghela napas, "lo udah mencelakai dia tau. Lo tau apa yang terjadi pas dia udah di kamar?"

Cewek itu menggeleng. Ia benar-benar nggak tahu!

"Dia kesurupan. Lo sih, pake ngiket tangan dia segala! Mana nyandera dia di bekas kamar mandi pula! Disana angker tau. Kami udah tau lokasinya kayak apa. Minta maaf ntar kalo sempet ketemu", pesan Shikadai, "gue masuk dulu. Udah ditungguin sama anak-anak".

Cho Cho mengangguk lemah. Ia pun juga masuk dan bergabung dengan Sarada, walaupun sebenarnya mereka sedang rival untuk memperebutkan Ken, tapi mereka masih tetap bersahabat baik.

"Inojin masih buang muka?" tebak Sarada ngeliat wajah Cho Cho yang super bete di subuh ini. Malah mood dia buat sahur ngilang, padahal Sarada udah ngambilin dia makan.

"Inojin kesurupan Sar, makanya waktu itu dia langsung ngacir pas gue lagi mintol, ternyata ada hantu disana", keluhnya.

"Ya elo sih pake nyulik anak orang kesana! Kan udah gue bilang kalo bekas kamar mandi yang itu tuh jangan didatengin! Tapi masih lo lakuin juga", balas Sarada pelan.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Where stories live. Discover now