Chapter 2 | Breakfast

Mulai dari awal
                                    

Suasana semakin lama semakin terasa tidak enak. Berlama lama dengan wanita pirang yang sedang menatapnya tajam membuat Auristela kesal. Tidak ingin membuat keributan, Auristela memilih untuk meninggalkan wanita itu sendiri. Sebaiknya memang begitu.

Tujuannya adalah kembali ke kamar. Tapi sepertinya wanita pirang itu tidak akan membiarkannya pergi dengan mudah.

"Mau kemana kau?!" ujarnya saat Auristela ingin melangkah meninggalkan meja makan.

Sebaiknya ia tidak membalas ucapan wanita itu. Baiklah tetap jalan dan jangan pedulikan boneka barbie pirang yang cerewet itu. Jangan terpengaruh pada Athena. Dia wanita yang patut diabaikan!

"Dengar! Kau tidak akan bisa merebut Sean dariku!"

Apa? Merebut Sean? Dasar wanita gila! Ia tidak mungkin menyukai seseorang secepat itu. Pirang bodoh! Dia kita dirinya wanita macam apa? Jalang?

Merasa diabaikan , Athena langsung mengejar Auristela dan langsung menarik pundak wanita itu dari belakang. Auristela yang sedang menaiki tangga pun terjatuh karena tarikan kencang dari Athena.

"Awh!" rintihnya.

Athena yang melihat Auristela kesakitan pun tertawa bahagia. Mendengar tawa bahagia Athena, Auristela tidak terima. Rasanya ia ingin membunuh wanita pirang itu! Saat Athena sedang asik menertawainya, Auristela langsung menjambak kencang rambut pirang milik Athena.

Memang Athena saja yang bisa tertawa di atas penderitaan orang lain?! Ia juga bisa. Auristela langsung mengeluarkan tawanya dengan kencang. Tawa Auristela percis seperti tawa seorang penjahat di film-film.

"Jalang!" Athena langsung bangkit menghadap Auristela. Mendengar sebutan jalang keluar dari mulut Athena, Auristela tidak terima. Enak saja memanggilnya jalang! Ia ini wanita terhormat!

"Jalang?! Dasar barbie pirang yang bodoh!" balas Auristela kesal. Wajah Athena sudah menunjukan kemarahan. Auristela yang melihatnya pun dibuat tertawa. Bukan apa-apa, tapi Athena terlihat sangat lucu hingga membuat Auristela ingin muntah.

"Lihat, barbie pirang marah!"

Athena langsung mencakar Auristela dengan kuku panjangnya. Untuk memberhentikan cakaran yang di berikan Athena, Auristela menambah kekuatannya untuk menjambak rambut panjang Athena. Semakin lama keributan mereka semakin terdengar. Para pelayan pun sampai menonton mereka.

"Jalang lepaskan!" teriak Athena.

"Kau sebut aku jalang kembali?! Rasakan ini!" Auristela semakin kencang menjambak rambut Athena. Athena pun merintih kesakitan.

"WHAT THE HELL! SEAN LIHAT!"

* * *

"Kalau memang benar DSG lah dalang dari keributan kemarin maka mereka sudah mengibarkan bendera perang!" ujar Albert. Sean mengerutkan keningnya. Tidak ada ekspresi candaan, yang ada hanya ekspresi serius.

"Ini belum tentu Albert! Anggota HA juga sedang menyelidikinya." Sean tidak mau mengambil tindakan yang salah dan nantinya akan menimbulkan berbagai macam masalah, lalu membuat bisnisnya kacau.

"Kita tidak bisa menunggu! Mereka akan menganggap kita lemah!" Mata Albert menajam kala menatap Sean.

"Biarlah mereka menganggap kita lemah walau sebenarnya kita kuat. Kita balas dengan perbesar pasar-pasar kita. Jika kita sudah memperbesar pasar, mereka akan sulit berhadapan dengan kita! Terkadang kita harus bersabar Albert. Kita harus bersabar untuk mencapai sesuatu yang sempurna." Sean menanggapinya dengan santai

"Baiklah. Tapi kapan kau ingin membicarakan masalah ini pada HA? Katanya kau ingin membahasnya bersama HA," tanya Albert. Kondisinya sudah kembali santai.

"Aku rasa malam ini tidak masalah."

Mereka pun membicarakan banyak hal tentang kemajuan pasar atau alasan dan kemungkinan dari kerusuhan kemarin. Sean juga meunjukan data-data kenaikan pasar mereka di beberapa negara dengan layar proyektor lebar di dingding.

Saat mereka sedang serius, tiba-tiba terdengar suara riuh dan teriakan dari luar sana. Sean dan Albert pun di buat terdiam untuk beberapa saat. Mata mereka saling memandang.

"Musuh tidak tahu keberadaan mansion ini kan Albert?" tanya Sean serius. Nada suara seperti ingin membunuh seseorang.

Albert tidak menjawabnya. Ia langsung keluar dan melihat apa yang terjadi.

"WHAT THE HELL! SEAN LIHAT!"

Mendengar teriakan Alber, Sean langsung berlari keluar, dan tidak lupa mengambil pistol yang tergeletak di meja ruang kerjanya. Sean menggenggam pistol itu. Tapi setelah milahat apa yang terjadi, ia langsung menyelipkan pistol di belakang tubuhnya.

Dengan dingin Sean memerintahkah pelayannya agar bubar. Sean tidak habis pikir dengan kejadian yang sedang terjadi. "Kalian semua kembali bekerja!" Mendengar perintah dingin Sean, membuat wajah para pelayan pucat pasi. Tanpa dikomando lagi, mereka semua membubarkan diri. Tidak ada yang berani melawan.

Setelah para pelayan bubar Albert langsung menarik tubuh Athena dari Auristela. Memeluk erat wanita itu dari belakang, sengaja agar Athena memberhetikan aksinya.

"LEPASKAN AKU SIALAN!" teriak Athena.

Albert langsung membawa Athena pergi menjauh dari Auristela. Meninggalkan mereka hanya berdua saja sangatlah fatal! Masih ingin membalas Athena, Auristla mengejarnya. Namun dengan cepat Sean menangkap tubuh Auristela.

"Lepaskan!"

"Cukup! Hentikan! Lihat keadaan mu. Bekas cakaran di wajahmu, dua kancing kemejamu terbuka. Terlihat seperti wanita g-" ucapan Sean langsung terpotong oleh Auristela.

"Kau ingin mengataiku jalang?! Aku bersumpah kalau rasanya menyakitkan dari pada luka di wajahku. Kau tahu? Aku memiliki perasaan yang gampang tersentuh. Aku tidak akan terima bila seseorang mengataiku!"

Auristela langsung pergi meninggalkan Sean yang terdiam.

"Aku tidak mau mengatainya. Aku hanya ingin bilang dia itu seperti wanita ganas. Apa itu juga menyakitinya?" tanya Sean pada dirinya sendiri.

Sean mengusap usapakan kasar kedua tangannya ke wajah. Membiarkan Auristela dan Athena berada di satu tempat itu bahaya. Sean benar-benar heran dengan wanita. Apa semua wanita hidup hanya untuk mengacaukan dunia? Lagi pula kenapa Albert membiarkan Athena ke sini?! Pria sialan!

_______________

_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________

Hope you like it ♥

Bintangnya jangan lupa di pencet [*]

SORRY FOR TYPO

Tinggalkan komen, saran dan keritiknya 💚

Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang