Enembelas (16)

1.4K 226 99
                                    

Happy Reading !

"Chan... Channie... kau ada di dalam eoh ?"

Sooyoung mengetuk pintu kamar Chanyeol beberapa kali, tapi sang adik tak kunjung membukakan pintunya.

"Astaga anak ini..." Sooyoung menggerutu, "YAK PARK CHANYEOL... CEPAT BUKA PINTUNYA, NUNA INGIN BERBICARA SEBENTAR."

Sooyoung menggedor-gedor pintu kamar Chanyeol, hingga akhirnya yg di cari segera keluar dengan wajah berat khas orang bangun tidur.

Chanyeol mengucek matanya, "Wae nunaaaaa ? ini masih pagi, dan Chanyeol baru tertidur 2 jam saja, tolong-lah nuna jangan mengganggu."

Chanyeol mengomel, lantaran tadi pukul 4 subuh dia baru saja pulang dari bertugasnya.

Sooyoung berdecak tak suka, "Nuna hanya ingin menanyakan sesuatu, kau kapan akan membawa Sana kesini eoh ? nuna ingin memeriksa pakaian apa yg pantas untuknya dan keluarganya di hari pernikahan nuna nanti."

"Aisshh... ternyata itu, nanti saja lah nuna, Sana juga sedang sibuk. Channie tak ingin mengganggunya dulu." ucap Chanyeol dengan malas.

"Mwoya... ? aigoo anak ini, kalau tidak sekarang mau kapan lagi eoh ? pernikahan nuna tinggal sebentar lagi Chan."

Chanyeol mengacak-acak rambutnya frustasi, "Baiklah baiklah, nanti Channie suruh Sana kemari."

Sooyoung memicingkan matanya, "Benar yah, awas kau membohongi nuna, akan nuna potong lehermu." kata Sooyoung mengancam.

"Eoh... sudah sana nuna, Channie ingin meneruskan tidur."

Sooyoung hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, dan berlalu pergi dari kamar Chanyeol.

Sedangkan Chanyeol berjalan dengan lemas menuju tempat tidurnya, lalu merebahkan dirinya ke kasur.

"Merepotkan saja nuna... padahal aku kan ingin menghindari Sana, huft..." gumam Chanyeol lalu sedetik kemudian dia menutup matanya, melanjutkan tidurnya yg terganggu.

Sebenarnya Chanyeol ingin menghindar dari Sana, dia berencana untuk memutuskan pertunangannya dengan Sana. Karena Chanyeol tidak ingin melanjutkan hubungan konyol ini dengan Sana, dia ingin bebas memilih jalan hidupnya. Yaitu bersamamu, Chanyeol telah bertekad kuat.

#

#

#


Pagi ini, di kediaman keluarga Byun, nyonya Byun menyiapkan segala keperluan makan pagi dengan di bantu oleh Sana dan Jisoo.

"Eomma... daun bawangnya di pisah atau di masukkan langsung di semur iga'nya ?" tanya Jisoo pada nyonya Byun yg sedang mengaduk adonan pangsit udang.

"Langsung kau masukkan saja."

Jisoo menganggukkan kepalanya, "Baik eomma."

Setelah itu hening. Mereka bertiga melakukan kegiatannya masing-masing hingga akhirnya nyonya Byun mengatakan sesuatu yg membuat Jisoo tersedak ludahnya sendiri.

"Jisoo-yah... kapan kau hamil ? eomma sudah tidak sabar menimang cucu."

#Uhuk... #Uhuk...

"Astaga... eonni kenapa eoh ?" Sana menghampiri Jisoo dan memukul punggungnya pelan.

"Pernikahan kalian hampir memasuki 6 bulan, mengapa kau belum juga hamil ?" celetuk nyonya Byun lagi.

Jisoo diam, dia sedikit kesal karena ibu mertuanya menyinggung tentang kehamilan padanya.

"Eomma... mengapa eomma begitu ? pernikahan oppa dan eonni baru saja di mulai, tak mungkin secepat itu eonni hamil. harus menunggu proses dulu." kata Sana tidak suka pada ibunya yg sedikit menyalahkan kakak iparnya itu.

I'm Your Slave, Also Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang