Patbelas (14)

1.4K 213 73
                                    

Happy Reading !

Selama kurang lebih dalam seminggu, keadaan keluarga Junmyeon tanpa adanya kamu aman tentram. Tak ada omelan di pagi hari ataupun amukan dari Junmyeon, mereka berdua hidup nyaman di rumah. Terlebih lagi Junmyeon yg bebas keluar masuk membawa perempuan malam ke rumahnya, dan tentunya Jongin juga yg bebas melihat ayahnya tak mengamuk seperti biasanya.

Dan siang ini kegiatan mereka hanya bersantai di ruang keluarga, Jongin yg sibuk dengan ponselnya, sedangkan Junmyeon sibuk dengan acara televisi yg dia lihat. Tak lama kemudian Junmyeon mematikan televisinya dan menghadap ke arah Jongin.

"Kau punya uang tidak Jong ?" tanya Junmyeon sambil menatap Jongin dengan lamat-lamat.

Jongin langsung menggelengkan kepalanya tanpa ingin melihat ayahnya.

"Ck... appa lapar, ingin makan di restaurant china yg berada di depan gang sana." ucapnya lagi, dan lebih menuntut.

Jongin hanya memutar bola matanya malas, "Makan apa yg ada lah appa, Jongin belum menerima gaji."

"Lalu kapan kau akan menerimanya eoh ? perasaan kau tak pernah memberikan appa uang, tak seperti (Yn) yg selalu memberi appa uang tanpa banyak alasan sepertimu." cibir Junmyeon.

Jongin langsung menatap Junmyeon tak suka, "Appa mendapatkan uang dari (Yn) karena memerasnya, bukan (Yn) yg dengan suka relanya memberikan appa uang, hng..."

"MWO..."

"Ucapan Jongin benar kan appa ? dan kalau appa ingin memeras (Yn) lagi, sana temui dia di rumah orang gila itu, jika appa tak sayang dengan nyawa."

Setelah mengatakan itu Jongin langsung masuk ke kamarnya, dan tak ingin mendengar Junmyeon mengomelinya lebih banyak lagi.

"YAK... KIM JONGIN !" Junmyeon sedikit kesal karena Jongin membentaknya, "Aissshhhh anak itu, beruntung yah kau anak kandungku, kalau tidak... kau sudah bernasib sama seperti anak sialan itu."

Karena sedikit kesal dengan Jongin, Junmyeon langsung pergi dari rumah untuk mencari uang dengan cara apapun di luar sana. Sedangkan Jongin yg mendengar Junmyeon keluar dari rumah pun dia keluar lagi dari kamarnya dan entah ada angin apa, kakinya melangkahkan ke bekas kamarmu dulu.

#

#

#

Di sisi lain Chanyeol yg sedari tadi hanya mondar mandir di depan kamarnya tanpa berniat untuk melakukan sesuatu, pikirannya entah kemana, yg jelasnya dia sedang memikirkan kamu.

Setelah kemarin yg tidak sengajanya bertemu denganmu, kini Chanyeol terus saja kepikiran. Apalagi pertemuan singkat kemarin semakin membuat Chanyeol mengkhawatirkan kamu.

Chanyeol ingin memberitahu pada Baekhyun bahwa dia bertemu dengan kamu, tapi mulutnya enggan mengatakan itu. Sepertinya dia tak rela jika Baekhyun mengetahui kamu dalam keadaan baik-baik saja, Chanyeol sedikit egois.

Ketika dia bergelung dengan pemikirannya, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Lalu dengan malas, dia mengambil ponselnya di nakas, dan ternyata yg menelfonnya adalah Baekhyun. Dengan jantung yg berdebar, Chanyeol mengangkatnya.

"Ha-halo..." ucapnya sedikit gugup.

"Chanyeol-ahh... kau dimana ?" tanya Baekhyun di seberang sana.

"Di rumah... kenapa memangnya ?" Chanyeol menaikkan satu alisnya ke atas.

"Bisa kita bertemu sekarang ?"

I'm Your Slave, Also Your LoveWo Geschichten leben. Entdecke jetzt