Petangpoloh Enem (46)

601 151 68
                                    

Happy Reading !

Cahaya matahari masuk melalui celah-celah jendela ruang bawah tanah yang berada di mansion Sehun. Cahaya itu telah mengusik seseorang yang tengah tertidur dalam keadaan duduk dan kedua tangan dan kakinya terikat kuat dengan rantai, apalagi terdapat banyak lebam dan luka di seluruh tubuh dan wajahnya.

"Eunghh..."

Seseorang itu membiasakan cahaya matahari masuk ke dalam indera penglihatannya, dan di detik keempat dia langsung membelalakkan matanya tidak percaya.

"Bagaimana keadaanmu, Kim Jongdae ?"

Ternyata seseorang yang terikat itu adalah Jongdae, dan yang menyapanya kali pertama adalah Sehun sendiri. Dia duduk dengan santai sambil menatap tajam ke arah Jongdae, dengan di temani oleh Yixing di belakangnya.

"B-baik tuan." Jongdae menjawab pertanyaan Sehun yang terdengar seperti ancaman baginya dengan pelan.

Sehun tersenyum miring, "Aku tahu... kau adalah pria yang kuat. luka seperti itu takkan bisa membunuhmu !"

Jongdae terkekeh pelan, "Terima kasih tuan..."

"Keluarlah Zhang, tinggalkanku bersama bossmu ini karena aku akan berbicara empat mata dengannya." perintah Sehun, dan Yixing langsung menolak dengan tegas karena takut bahwa Jongdae akan menyakitinya.

"Kau tidak usah takut ! ilmu beladiriku lebih tinggi dari Jongdae... dan kau tahu itu dengan betul."

Setelah Sehun mengatakan itu, Yixing langsung keluar dan menyuruh semua anak buahnya pergi. Dan sekarang tinggal-lah Sehun dan Jongdae berada di satu ruangan.

"Kau tak menyesal melakukan itu, Jong ?" tanya Sehun yang sudah beranjak dari duduknya untuk menghampiri Jongdae.

Jongdae menggeleng lemah, dan itu sukses membuat Sehun tertawa keras.

"Untuk apa kau melakukan itu ?"

"Tidak ada."

"Hahahaha..." lagi-lagi Sehun tertawa keras, hingga satu detik kemudian dia menjambak rambut Jongdae, dan membuat sang empu meringis kesakitan. "Yang ku tahu... kau adalah ajudan yang patuh sekali pada tuannya, tapi mengapa sekarang kau mengkhianatiku eoh ! apa motifmu ?" tanyanya sekali lagi tepat di telinga Jongdae.

"T-tidak ada, tuan..."

"Bagus." Sehun melepaskan jambakan dari rambut Jongdae, dan menggantinya dengan sebuah pukulan keras di sudut bibirnya sebelah kanan.

"AAKKHHH..."

"Jika kau tak bersuara... akan ku hancurkan keluargamu, Kim ! terutama anak dan istrimu."

Ancaman Sehun langsung membuat Jongdae mendelik tajam, "J-jangan tuan..."

"Hahahaha... ternyata kau tidak lupa yah, bahwa kau pernah mengkhianatiku dengan menikah diam-diam tanpa sepengetahuanku. tapi sayangnya... kau tak lebih pintar dariku Kim !" Sehun memasukkan satu tangannya ke saku celananya.

Jongdae menatap Sehun dengan berkaca-kaca, "M-maafkan s-saya tuan... j-jika boleh, s-saya saja yang akan membayar s-semua pengkhianatan... d-dan jangan sakiti anak dan istri s-saya, t-tuan."

Respon Sehun malah senang, dan senyuman di wajahnya lebih lebar dari sebelumnya.

"Oke... aku berjanji tidak akan melukai keluargamu, dan akan ku pastikan mereka aman ! tapi sebagai gantinya, kau harus mengatakan sejujurnya apa motifmu melakukan ini ?" Sehun kembali duduk, dan menatap Jongdae yang sedang menundukkan kepalanya.

"(Yn) !" Sehun menaikkan satu alisnya ke atas, "Kau menyukainya ?" tebak Sehun, dan Jongdae langsung menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lalu ?"

I'm Your Slave, Also Your LoveWhere stories live. Discover now